MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia mengatakan pada Rabu (16/9/2020), bahwa proyek pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia ke Jerman tidak boleh dikaitkan dengan kasus pemimpin oposisi pemerintahan Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny.
Terkait kasus Navalny, Berlin telah mengelurkan laporan bahwa sakitnya Navalny adalah karena diracuni di Rusia dengan zat saraf Novichok.
Bersamaan dengan berjalannya kasus Navalny, Kanselir Jerman Angela Merkel telah menghadapi seruan untuk menghentikan proyek pipa gas Nord Stream 2 yang hampir selesai, sebagai tanggapan atas dugaan keracunan Navalny di Siberia bulan lalu.
Baca juga: Kritikus Rusia, Navalny telah Sadarkan Diri dan Bangun dari Tempat Tidur
Melansir Reuters pada Rabu (16/9/2020), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Nord Stream 2 tidak boleh diangkat ketika membahas kasus Navalny, ucapnya ketika berbicara kepada wartawan melalui konferensi telepon.
"Ini (proyek pipa gas Nord Stream 2) harus berhenti disebutkan dalam konteks politisasi apa pun," kata Peskov.
“Ini adalah proyek komersial yang benar-benar sejalan dengan kepentingan Rusia dan negara-negara Uni Eropa, dan terutama Jerman,” ucapnya.
Baca juga: 2 Lab Eropa Konfirmasi Navalny Keracunan Novichok, Rusia Didesak Beri Penjelasan
Moskwa mengatakan belum melihat bukti politisi dari oposisi berusia 44 tahun itu, seorang kritikus Kremlin yang diracuni dengan agen saraf Novichok, seperti yang telah dilaporkan oleh 3 laboratorium di negara Eropa.
Peskov menegaskan kembali bahwa Rusia berharap untuk bekerja sama dengan Jerman dalam kasus ini, tetapi upaya untuk melakukannya sejauh ini telah ditolak.
"Apa yang terjadi pada pasien Berlin (Navalny) membutuhkan...penyelidikan dan klarifikasi," kata Peskov.
Baca juga: AS Bersumpah Cegah Iran Beli Senjata dari China dan Rusia
“Untuk melanjutkan penyelidikan ini dan mengklarifikasi situasinya, kerja sama dengan Jerman sangat penting, pertama dan terpenting. Rusia sedang mengupayakan kerja sama ini, tetapi belum mendapat balasan," terangnya.
Dipimpin oleh Gazprom Rusia dengan mitra barat, proyek pipa gas Nord Stream 2, yang akan menggandakan kapasitas pipa Nord Stream 1 yang ada dari Rusia ke Jerman, telah selesai sampai tahap lebih dari 90 persen dan dijadwalkan beroperasi mulai awal 2021.
Baca juga: Pengkritik Putin yang Diduga Diracun Berniat Kembali ke Rusia
Sebagai tanda bahwa Rusia bertekad untuk melanjutkan proyek yang bermuatan politis itu, sebuah kapal Gazprom telah berangkat dari St Petersburg menuju Mukran, pangkalan pasokan pipa di Jerman, data pelacakan kapal menunjukkan pada Rabu (16/9/2020).
Pada Selasa, Navalny mengunggah foto di Instagram tentang dirinya yang sedang duduk di ranjang rumah sakit Berlin dan dikelilingi oleh keluarganya.
Dia mengatakan bahwa dia sekarang bisa bernapas mandiri tanpa bantuan alat, setelah koma karena keracunan.
Baca juga: Navalny Sadar dari Koma, Rusia Izin Lakukan Penyelidikan Langsung ke Berlin