Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Navalny Sadar dari Koma, Rusia Izin Lakukan Penyelidikan Langsung ke Berlin

Kompas.com - 13/09/2020, 09:48 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber RFERL News

MOSKWA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri Rusia ingin menanyakan langsung kepada politisi oposisi pemerintah Alexei Navalny di Berlin setelah dokter di Berlin menduga Navalny telah diracun dengan Novichok, racun tingkat militer.

Sementara sebelum dibawa ke Jerman, dokter Rusia tidak menemukan jejak racun apapun dari tubuh Navalny.

Mengutip RFERL News, pihak Otoritas Rusia mengatakan pada Jumat (11/9/2020) bahwa karena Navalny sudah sadar dari koma awal pekan ini, mereka menyiapkan permintaan agar Otoritas Jerman mengizinkan penyelidiknya ambil bagian untuk menanyakan pada kritikus Kremlin itu.

Baca juga: Diracun dan Koma Hampir 3 Pekan, Dokter Nyatakan Navalny Telah Sadar

Juru bicara pemerintah Jerman mengatakan bahwa Berlin belum menerima permintaan resmi itu dari Moskwa.

Meski begitu, kantor kejaksaan umum di Berlin mengatakan telah diinstruksikan oleh Menteri Kehakiman negara bagian untuk memberi bantuan hukum kepada Otoritas Hukum Rusia dan memberi informasi terkait kesehatan Navalny.

Baca juga: Menlu AS Klaim Tahu Siapa yang Racuni Navalny

Sebelumnya, Navalny mengalami sakit ketika berada di dalam pesawat yang terbang dari kota Siberia, Tomks menuju Moskwa akhir Agustus lalu. 

Navalny segera dibawa ke rumah sakit setelah pesawat melakukan pendaratan darurat di kota Omsk.

Kritikus pemerintah itu kemudian dievakuasi ke Berlin, di mana Otoritas Jerman mengatakan bahwa ada "bukti kuat" pria berusia 44 tahun itu diracun oleh Kremlin dengan racun saraf era Soviet, Novichok.

Baca juga: Dokter Pertama yang Menolong Navalny Sempat Duga Oposisi Pemerintah Rusia Itu Keracunan Sebelum Berubah Pikiran

Sesuatu yang dibantah oleh pihak Kremlin melalui Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov yang menyebut tuduhan itu "tidak berdasar" pada Jumat kemarin.

Pembela HAM Rusia, politisi oposisi pemerintah, para aktivis juga keluarga dan kolega Navalny yakin bahwa Navalny diracun dan hanya pemerintah Rusia yang bisa mempertanggungjawabkannya.

Para politisi Barat juga meyakini bahwa racun itu diperintah oleh Otoritas di Rusia dan mendesak Moskwa untuk membuktikan "sedikit" keterlibatannya jika memang benar Kremlin bukan dalang dari semua itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com