Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diracun dan Koma Hampir 3 Pekan, Dokter Nyatakan Navalny Telah Sadar

Kompas.com - 08/09/2020, 06:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

BERLIN, KOMPAS.com - Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, dikabarkan telah tersadar dari dari koma dan kondisinya telah membaik setelah terbaring di ruang perawatan intensif selama hampir tiga pekan.

Kabar itu disampaikan oleh dokter yang merawat Navalny sebagaimana dilansir dari BBC, Senin (7/9/2020).

Diberitakan sebelumnya, Navalny terbaring koma di Berlin, Jerman, sejak kolaps di pesawat menuju Siberia. Kolapsnya Navalny di pesawat memicu pendaratan darurat.

Pihak Jerman menuding Navalny diracun oleh Rusia menggunakan racun saraf Novichok. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tudingan Jerman.

Kini, dokter yang merawat Navalny menyatkan dia telah terbangun dari koma dan menanggapi rangsangan verbal.

Baca juga: Dokter Pertama yang Menolong Navalny Sempat Duga Oposisi Pemerintah Rusia Itu Keracunan Sebelum Berubah Pikiran

Pada Senin, Rumah Sakit Charite di Berlin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa alat bantu pernapasan ventilasi mekanik telah diambil dari Navalny.

"Dia menanggapi rangsangan verbal. Masih terlalu dini untuk mengukur potensi efek jangka panjang dari keracunan parahnya," kata rumah sakit tersebut dalam sebuah pernyataan.

Rumah Sakit Charite menambahkan dokter yang merawat Navalny melakukan kontak cukup baik dengan istri Navalny.

Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, menulis di akun Twitter-nya mengenai kabar Navalny.

"Hari ini dia dikeluarkan dari induksi koma. Secara bertahap ventilatornya akan diambil. Dia menanggapi ucapan yang dialamatkan kepadanya," tulis Yarmysh.

Navalny adalah juru kampanye anti-korupsi yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi politikus oposisi paling terkemuka di Rusia.

Baca juga: Rusia Tolak Klaim Alexei Navalny Diracuni, Inggris Curiga

Apa yang Terjadi dengan Alexei Navalny?

Navalny kolaps pada 20 Agustus dalam sebuah penerbangan dari Tomsk ke Moskwa. Para pendukungnya menduga racun telah diberikan ke dalam secangkir teh di bandara Tomsk.

"Alexei mulai mengerang dan menjerit. Dia jelas kesakitan. Dia terbaring di lantai di bagian pesawat yang disediakan untuk awak kabin," kata seorang penumpang yang duduk di dekat Navalny di pesawat itu kepada BBC Rusia.

Pesawat itu lalu melakukan pendaratan darurat ke Omsk. Di sana, politikus itu dirawat di rumah sakit darurat.

Pejabat Rusia awalnya menolak untuk mengizinkan Navalny dipindahkan ke luar negeri untuk perawatan medis. Namun selang tiga hari, Navalny diterbangkan ke Berlin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com