BERLIN, KOMPAS.com - Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, dikabarkan telah tersadar dari dari koma dan kondisinya telah membaik setelah terbaring di ruang perawatan intensif selama hampir tiga pekan.
Kabar itu disampaikan oleh dokter yang merawat Navalny sebagaimana dilansir dari BBC, Senin (7/9/2020).
Diberitakan sebelumnya, Navalny terbaring koma di Berlin, Jerman, sejak kolaps di pesawat menuju Siberia. Kolapsnya Navalny di pesawat memicu pendaratan darurat.
Pihak Jerman menuding Navalny diracun oleh Rusia menggunakan racun saraf Novichok. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tudingan Jerman.
Kini, dokter yang merawat Navalny menyatkan dia telah terbangun dari koma dan menanggapi rangsangan verbal.
Pada Senin, Rumah Sakit Charite di Berlin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa alat bantu pernapasan ventilasi mekanik telah diambil dari Navalny.
"Dia menanggapi rangsangan verbal. Masih terlalu dini untuk mengukur potensi efek jangka panjang dari keracunan parahnya," kata rumah sakit tersebut dalam sebuah pernyataan.
Rumah Sakit Charite menambahkan dokter yang merawat Navalny melakukan kontak cukup baik dengan istri Navalny.
Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, menulis di akun Twitter-nya mengenai kabar Navalny.
"Hari ini dia dikeluarkan dari induksi koma. Secara bertahap ventilatornya akan diambil. Dia menanggapi ucapan yang dialamatkan kepadanya," tulis Yarmysh.
Navalny adalah juru kampanye anti-korupsi yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi politikus oposisi paling terkemuka di Rusia.
Baca juga: Rusia Tolak Klaim Alexei Navalny Diracuni, Inggris Curiga
Navalny kolaps pada 20 Agustus dalam sebuah penerbangan dari Tomsk ke Moskwa. Para pendukungnya menduga racun telah diberikan ke dalam secangkir teh di bandara Tomsk.
"Alexei mulai mengerang dan menjerit. Dia jelas kesakitan. Dia terbaring di lantai di bagian pesawat yang disediakan untuk awak kabin," kata seorang penumpang yang duduk di dekat Navalny di pesawat itu kepada BBC Rusia.
Pesawat itu lalu melakukan pendaratan darurat ke Omsk. Di sana, politikus itu dirawat di rumah sakit darurat.
Pejabat Rusia awalnya menolak untuk mengizinkan Navalny dipindahkan ke luar negeri untuk perawatan medis. Namun selang tiga hari, Navalny diterbangkan ke Berlin.