MOSKWA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri Rusia ingin menanyakan langsung kepada politisi oposisi pemerintah Alexei Navalny di Berlin setelah dokter di Berlin menduga Navalny telah diracun dengan Novichok, racun tingkat militer.
Sementara sebelum dibawa ke Jerman, dokter Rusia tidak menemukan jejak racun apapun dari tubuh Navalny.
Mengutip RFERL News, pihak Otoritas Rusia mengatakan pada Jumat (11/9/2020) bahwa karena Navalny sudah sadar dari koma awal pekan ini, mereka menyiapkan permintaan agar Otoritas Jerman mengizinkan penyelidiknya ambil bagian untuk menanyakan pada kritikus Kremlin itu.
Baca juga: Diracun dan Koma Hampir 3 Pekan, Dokter Nyatakan Navalny Telah Sadar
Juru bicara pemerintah Jerman mengatakan bahwa Berlin belum menerima permintaan resmi itu dari Moskwa.
Meski begitu, kantor kejaksaan umum di Berlin mengatakan telah diinstruksikan oleh Menteri Kehakiman negara bagian untuk memberi bantuan hukum kepada Otoritas Hukum Rusia dan memberi informasi terkait kesehatan Navalny.
Baca juga: Menlu AS Klaim Tahu Siapa yang Racuni Navalny
Sebelumnya, Navalny mengalami sakit ketika berada di dalam pesawat yang terbang dari kota Siberia, Tomks menuju Moskwa akhir Agustus lalu.
Navalny segera dibawa ke rumah sakit setelah pesawat melakukan pendaratan darurat di kota Omsk.
Kritikus pemerintah itu kemudian dievakuasi ke Berlin, di mana Otoritas Jerman mengatakan bahwa ada "bukti kuat" pria berusia 44 tahun itu diracun oleh Kremlin dengan racun saraf era Soviet, Novichok.
Sesuatu yang dibantah oleh pihak Kremlin melalui Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov yang menyebut tuduhan itu "tidak berdasar" pada Jumat kemarin.
Pembela HAM Rusia, politisi oposisi pemerintah, para aktivis juga keluarga dan kolega Navalny yakin bahwa Navalny diracun dan hanya pemerintah Rusia yang bisa mempertanggungjawabkannya.
Para politisi Barat juga meyakini bahwa racun itu diperintah oleh Otoritas di Rusia dan mendesak Moskwa untuk membuktikan "sedikit" keterlibatannya jika memang benar Kremlin bukan dalang dari semua itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.