HANOI, KOMPAS.com - Pengadilan Vietnam menghukum mati dua bersaudara pada Senin (14/9/2020), setelah sengketa lahan berujung maut yang menewaskan 3 polisi dan 1 warga desa.
Warga komune Dong Tam di pinggiran kota Hanoi selama bertahun-tahun bentrok dengan pihak berwenang, menuduh militer merebut sawah mereka secara ilegal untuk dijadikan bandara.
Pada Januari para petugas berusaha mendirikan pagar pembatas, tetapi warga desa melawannya dengan "granat, bom bensin, dan pisau," menurut keterangan Kementerian Keamanan Umum Vietnam yang dikutip AFP.
Baca juga: Helm Vihelm Buatan Vietnam untuk Pekerja Medis Garis Depan Covid-19
Bentrokan itu menewaskan 3 polisi dan seorang lansia bernama Le Dinh Kinh.
Warga desa memiliki versi sendiri tentang insiden itu. Menurut mereka, petugas menyerang Kinh saat tidur karena dia diyakini sebagai pemimpin perlawanan petani.
Dua putra Kinh yaitu Le Dinh Chuc (40) dan Le Dinh Cong (56) termasuk di antara 20-an orang yang ditangkap setelah bentrokan.
Media pemerintah mewartakan, Pengadilan Hanoi menghukum mati dua bersaudara itu karena membunuh 3 polisi.
Baca juga: Penjaga Pantai Malaysia Tembak Mati Nelayan Vietnam di Laut China Selatan
Sementara itu 27 orang lainnya dijatuhi hukuman berbeda-beda, mulai dari hukuman percobaan 15 bulan hingga penjara seumur hidup.
Pengacara Le Luan menyebut persidangan itu "tidak adil" dan mengatakan, tim pembela mengusulkan ditunda sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut.
"Kami tidak setuju dengan putusan yang diberikan pengadilan hari ini; kami bahkan tidak setuju dengan persidangan itu sendiri," katanya kepada AFP.
Human Rights Watch juga mengecam hukuman itu, yang menurut mereka dijatuhkan secara "tergesa-gesa" oleh pengadilan yang memulai persidangan minggu lalu.
Baca juga: Vietnam Pesan Vaksin Corona dari Rusia
"Sidang ini diganggu masalah prosedural serius yang jelas-jelas merusak kemungkinan proses yang adil," kata Phil Robertson dari Human Rights Watch.
Sulit memverifikasi versi peristiwa yang dilakukan pihak berwenang, karena negara komunis mengontrol semua media dan penyebaran informasi dengan ketat.
Sengketa lahan biasa terjadi di Vietnam, di mana individu dan perusahaan yang berkuasa saling membuat klaim di properti yang direbutkan.
Sebelumnya pada 2017 warga desa Dong Tam menyandera belasan polisi dan pejabat selama beberapa hari di sekitar bandara, karena kebuntuan sengketa lahan.
Baca juga: Wakil Ketua Komisi III: Hampir Belum Ada Sengketa Lahan yang Dimenangkan Rakyat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.