Pada akhir Januari, AQAP kehilangan pemimpin mereka karena serangan drone AS, dan baru-baru ini harus merelakan benteng mereka di Provinsi Bayda direbut Houthi.
Kekalahan mereka disebabkan selama bertahun-tahun, ada telik sandi yang menyusup dan membeberkans secara akurat lokasi pentolannya.
Meski begitu, di Barat mereka masih ditakuti karena mereka mengorkestrasi serangan tunggal (lone wolf) terhadap sejumlah tempat penting.
Pada Februari, AQAP mengaku bertanggung jawab atas penembakan Desember di Pangkalan Angkatan Laut Pensacola Florida, di mana tiga orang tewas.
Pelaku merupakan seoerang perwira Angkatan Udara Arab Saudi bernama Mohammed Alshamrani, yang kemudian dibenarkan oleh Washington.
Kemudian di Mali, kelompok Al-Qaeda di Islamik Maghreb (AQIM) harus kehilangan pemimpin mereka karena serbuan tentara Perancis pada Juni lalu.
Hingga tiga bulan berlalu, mereka masih belum mengumumkan pengganti. Dilansir BBC Kamis (10/9/2020), itu jelas bukan hal bagus bagi kelompok tersebut.
Baca juga: Seorang Wanita Mengaku Bakar Kampus untuk Mendukung Al Qaeda
Saat ini, salah satu cabang dari Al-Qaeda yang boleh dikatakan masih menjadi ancaman dan disorot oleh dunia internasional adalah Al-Shabaab.
Pergerakan itu disebutkan mempunyai teritori dan membentuk semacam pemerintahan di sepanjang area pedesaan di Somalia tengah dan selatan.
Selain mempunyai teritori, organisasi tersebut juga rutin menggelar serangan tak hanya di Somalia. Tetapi juga di negara tetangga Kenya.
Serangan besar mereka adalah pada Januari, saat menggempur pangkalan militer AS Manda Bay di Kenya, di mana tiga orang tewas dan sejumlah pesawat rusak.
Kemudian pada Agustus, Al-Shabaab menyerbu sebuah hotel yang digunakan oleh pejabat pemerintah di Mogadhishu dan membunuh puluhan orang.
Terinspirasi dari serangan Al-Shabaab dan cabang mereka Jamaat Nusrat al-Islam wal-Muslimin (JNIM), Al-Qaeda membuat propaganda baru.
Di 2020 ini, mereka menyerukan bakal fokus kepada Yerusalem, dalam misi yang mereka sebut "membebaskan Palestina" dengan AS masih jadi musuh nomor satu.
Baca juga: Al Qaeda Coba Tumpangi Protes Black Lives Matter
Pemimpin kelompok itu, Ayman al-Zawahiri, menuai kecurigaan karena dia kali terakhir tampil di video propaganda sejak Mei.