BEIRUT, KOMPAS.com - Kobaran api membubung begitu hebat setelah pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon, kembali terbakar satu bulan setelah dua ledakan hebat mengguncang.
Berdsarkan laporan jurnalis AFP, kepulan asap hitam pekat mengepul ke angkasa, dalam insiden yang terjadi di gudang penyimpanan oli dan ban.
Baca juga: Tentara Lebanon Temukan 4,35 Ton Amonium Nitrat di Dekat Pelabuhan Beirut Lagi
Militer Lebanon menyatakan, operasi untuk memadamkan api dilakukan dengan helikopter dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah.
Dilansir pada Kamis (10/9/2020), belum diketahui apa yang menyebabkan gudang yang berada di pelabuhan Beirut itu terbakar.
Foto maupun video kebakaran itu menyebar di media sosial, dan membuka kembali luka pedih publik ibu kota Lebanon, sejak dua ledakan mengguncang pada 4 Agustus,
"Kebakaran yang gila terjadi di pelabuhan. Menyebabkan kepanikan di seluruh Beirut. Kami belum pulih padahal," keluh peneliti Human Rights Watch, Aya Majzoub.
Adapun dalam insiden yang terjadi pada 4 Agustus, ledakan diakibatkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang dismpan selama bertahun-tahun.
Ledakan tersebut menewaskan sekitar 200 orang, dengan ribuan lainnya terluka dan setidaknya 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Peristiwa itu kemudian menimbulkan gelombang protes dan kemarahan di seluruh Lebanon, karena pemerintah dinilai lalai dalam menjaga material kimia itu.
Peneliti HAM Omar Nashabe menyatakan di mana negara ketika insiden ini kembali terjadi. "Mana tanggung jawab mereka? Di mana hukum saat diperlukan?" tanyanya.
Insiden pada bulan lalu itu menambah panjang pendeitaan Lebanon, yang tengah berjibaku menghadapi virus corona dan krisis ekonomi akibat konflik.
Baca juga: Ledakan di Beirut, 7 Orang Masih Dinyatakan Hilang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.