Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom di Kabul Targetkan Wakil Presiden Afghanistan, Warga jadi Korbannya

Kompas.com - 10/09/2020, 06:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membantah kelompok itu terlibat dengan cara apa pun, mengatakan bahwa "ledakan hari ini di Kabul tidak ada hubungannya dengan Mujahidin Imarah Islam", seperti yang disebut Taliban.

Para pejabat dan diplomat telah memperingatkan bahwa kekerasan yang meningkat melemahkan kepercayaan yang dibutuhkan untuk keberhasilan pembicaraan yang bertujuan mengakhiri konflik bersenjata, yang dimulai ketika Taliban digulingkan dari kekuasaan dalam invasi pimpinan AS pada akhir 2001.

Baca juga: President Jokowi Pays Tribute to Indonesian Media Icon Jakob Oetama

Pembicaraan intra-Afghanistan

Washington telah meningkatkan tekanan di kedua belah pihak untuk memulai pembicaraan yang akan mengakhiri konflik bersenjata.

Utusan perdamaian AS Zalmay Khalilzad berada di Qatar, tempat Taliban mempertahankan kantor politik, mencoba untuk memulai negosiasi.

Negosiasi, yang dikenal sebagai pembicaraan intra-Afghanistan, dianggap sebagai bagian dari kesepakatan damai yang ditandatangani AS dengan Taliban di Qatar pada Februari, untuk mengakhiri perang terpanjang di negara itu.

Pada saat itu, pembicaraan dianggap sebagai kesempatan terbaik Afghanistan untuk perdamaian setelah konflik selama beberapa dekade.

Baca juga: 14 Roket Hantam Ibu Kota Afghanistan di Hari Kemerdekaan Ke-101

Tim negosiasi perdamaian Kabul sedang menunggu di ibu kota Afghanistan untuk melakukan perjalanan ke ibu kota Qatar, untuk melakukan pembicaraan, tetapi penundaan terus menerus terjadi.

Kesepakatan AS-Taliban memungkinkan penarikan tentara Amerika dari Afghanistan.
Namun, penarikan pasukan AS, yang telah dimulai, tidak bergantung pada keberhasilan pembicaraan intra-Afghanistan.

Keberhasilannya diukur dari komitmen dari Taliban untuk berperang melawan kelompok bersenjata lainnya, seperti ISIL (atau ISIS), dan untuk mencegah Afghanistan. arena pementasan untuk serangan terhadap AS dan sekutunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com