Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom di Kabul Targetkan Wakil Presiden Afghanistan, Warga jadi Korbannya

Kompas.com - 10/09/2020, 06:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

KABUL, KOMPAS.com - Wakil Presiden pertama Afghanistan Amrullah Saleh pada Rabu pagi ini (9/9/2020) telah menjadi sasaran bom yang ditempatkan di pinggir jalan di Kabul.

Menurut laporan Al Jazeera yang dilansir pada hari yang sama, mengabarkan bahwa Saleh selamat dari serangan bom tersebut.

Namun, aksi pemboman itu telah menelan korban dari warga lainnya.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian, awalnya mengatakan sedikitnya terdapat 2 orang tewas.

Namun, jumlah korban tewas dari aksi pemboman tersebut kemudian meningkat menjadi 10 orang. Sedangkan, sedikitnya ada 15 orang cedera.

Baca juga: Trump Bakal Segera Umumkan Penarikan Pasukan AS dari Irak dan Afghanistan

Taliban, yang telah berjanji untuk tidak melancarkan serangan di daerah perkotaan berdasarkan kesepakatan dengan Amerika Serikat, membantah sebagai pihak yang melakukan aksi pemboman itu.

Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook segera setelah ledakan, Saleh, dengan perban di tangan kirinya, mengatakan dia sedang dalam perjalanan ke kantor ketika barisan konvoinya diserang.

"Saya baik-baik saja, tetapi beberapa pengawal saya terluka. Anak saya, yang berada di dalam mobil bersama saya, dan saya baik-baik saja," katanya.

"Saya mengalami luka bakar di wajah dan tangan saya. Ledakannya kuat."

Baca juga: Tak Terima Dikaitkan dalam Kejahatan Perang di Afghanistan, Pemerintah AS Beri Sanksi Jaksa dan Pengadilan

Upaya teroris keji gagal

Saleh, mantan kepala intelijen dan pengkritik Taliban yang blak-blakan, telah selamat dari beberapa upaya pembunuhan, termasuk di kantornya tahun lalu menjelang pemilihan presiden yang menewaskan 20 orang.

"Upaya teroris yang kejam ini telah gagal dan Saleh selamat dari pemboman hari ini di Kabul," kata juru bicara Saleh, Razwan Murad, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Jalan-jalan yang dekat dengan pemboman ditutup.

Juru bicara kementerian dalam negeri Arian mengatakan ledakan itu juga menyulut api besar di daerah itu, bagian Kabul tempat toko-toko menjual tabung gas untuk digunakan dalam pemanas rumah dan memasak.

Dia khawatir angka korban bisa meningkat lebih jauh.

Baca juga: Roket Hantam Istana Presiden Afghanistan, Kepala Polisi Kabul Dipecat

Jurnalis Naseer Rahin di Kabul mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tidak ada klaim pertanggungjawaban langsung atas pemboman itu, yang terjadi tepat sebelum pembicaraan damai yang telah lama ditunggu antara pemerintah Afghanistan dan Taliban di ibu kota Qatar, Doha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com