Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Topan Maysak, Kim Jong Un Pertimbangkan Proyek Akhir Tahun Korut

Kompas.com - 09/09/2020, 14:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mempertimbangkan pelaksanaan proyek akhir tahun, setelah Topan Maysak menerjang dan menyebabkan kerusakan.

Berdasarkan pemberitaan media pemerintah KCNA, Kim membuat pengumuman itu dalam pertemuan Partai Buruh dalam rangka pemulihan di wilayah terdampak.

Baca juga: Presiden Xi Beri Ucapan Selamat ke Kim Jong Un atas 72 Tahun Berdirinya Korea Utara

Salah satu wilayah terdampak Topan Maysak seperti diberitakan Reuters Rabu (9/9/2020), adalah Komdok di Provinsi Hamgyong Selatan.

Dalam pertemuan itu, Kim Jong Un mengatakan topan tersebut sudah meninggalkan kerusakan yang cukup parah di Korea Utara.

"Itu tak bisa dihindari. Kita pun harus mengubah arahan terkait dengan proyek akhir tahun yang hendak dijalankan," jelas Kim.

Topan Maysak, topan kesembilan di musim ini, membuat pemerintah Korut harus mengumumkan keadaan darurat karena mengalami kerusakan parah.

Di antaranya adalah lebih dari 2.000 rumah hancur, membuat jalanan serta bangunan publik terendam, dengan 59 jembatan ambruk.

Perjuangan negara penganut ideologi Juche itu makin keras karena selain Maysak, mereka harus menghadapi Topan Navi, diikuti Haishen.

Kim menekankan pemulihan harus digelar dengan cepat, di mana dia menargetkan pembangunan rumah hingga jalur kereta rampung pada 10 Oktober.

Adapun 10 Oktober merupakan hari yang penting di Korut. Karena bertepatan dengan perayaan berdirinya Partai Buruh yang menguasai negara tersebut.

Baca juga: Pembelot Korea Utara Sebut Kim Jong Un Dewa yang Bisa Baca Pikiran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com