Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Eks Pengawal Ayah Kim Jong Un yang Membelot, Kini Khawatir Nyawanya di Ujung Tanduk

Kompas.com - 04/09/2020, 08:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Lee Young-guk (57) mengaku khawatir akan kehilangan nyawanya kalau dia dideportasi ke Korea Selatan setelah suakanya ditolak oleh Kanada.

Lee adalah mantan pengawal Kim Jong Il, ayah Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un. Kim Jong Il berkuasa di Korea Utara sejak 1994 hingga 2011.

"Jika Kanada mengembalikan saya ke sana (Korea Selatan), saya akan mati," kata Lee sebagaimana dilansir dari Newsweek, Rabu (2/9/2020).

Menurut Star, Lee pertama kali melarikan diri dari Korea Utara pada 2000 dan melakukan perjalanan ke ibu kota Korea Selatan, Seoul.

Enam tahun kemudian, dia tiba di Toronto, Kanada, bersama dengan istri dan dua anaknya. Di sana, dia hendak mencari suaka.

Baca juga: Kabur dari Korut, Pembelot Ini Susah Payah Sampai Inggris, Ini Kisah Perjuangannya

Lee memberi tahu Star bahwa dia mulai bekerja sebagai pengawal Kim Jong Il pada 1978.

Setelah itu, dia menjadi penasihat militer sejak 1988 hingga 1991 sehabis menjadi pengawal Kim Jong Il selama 10 tahun.

Diberitakan Star, Lee menyatakan bahwa dia telah mencoba melarikan diri dari negara sosialis itu sebanyak dua kali.

Namun, dia ditangkap dalam percobaannya yang pertama dan dikirim ke kamp kerja paksa selama lima tahun.

"Di kamp konsentrasi Yodok, untuk bertahan hidup, untuk mendapatkan lebih banyak makanan, saya dengan sukarela membawa dan menguburkan narapidana yang meninggal di pegunungan," kata Lee kepada Star.

Baca juga: Cegah Adanya Pembelot, Korea Utara Terapkan Aturan Berlapis

"Orang-orang akan bertanya satu sama lain, bahwa mereka dimakamkan dengan selembar catatan di botol obat yang berisi detail identitas pribadi mereka. Saya pribadi menguburkan lebih dari 300 mayat," sambung Lee.

Meski menerima ancaman dan penganiayaan saat tinggal di Korea Selatan, Dewan Imigrasi dan Pengungsi Kanada (IRB) menolak klaim suaka dalam keputusan yang dirilis pada 31 Juli.

Dewan itu menyatakan bahwa ia tidak memiliki kredibilitas setelah mencoba melepaskan diri dari rezim Korea Utara dan meremehkan hubungan Lee dengan Kim Jong Il sebagai penasihat militernya.

Brenda Lloyd, seorang juri suaka yang menolak permintaan Lee, menyatakan bahwa dewan menemukan kekurangan dokumentasi mengingat tuduhan Lee sangat serius dan klaimnya dalam dua buku yang dia tulis.

Salah satu buku yang ditulis Lee berjudul I Was Kim Jong Il's Bodyguard. Dalam buku itu, Lee mengklaim bahwa dia mengadvokasi hak asasi manusia bagi warga Korea Utara selama tinggal di Korea Selatan.

Baca juga: Pembelot Diduga Positif Covid-19 Lolos Pulang ke Korut, Jenderal Korsel Dipecat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com