Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Kunjungi Kenosha, Kota Tempat Jacob Blake Ditembak hingga 7 Kali

Kompas.com - 02/09/2020, 08:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

KENOSHA, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump menginjakkan kakinya di Kenosha, kota di Wisconsin tempat Jacob Blake ditembak hingga tujuh kali di bagian punggung.

Kedatangannya terjadi di tengah aksi protes atas penembakan Blake, yang berujung kepada kerusuhan serta pembakaran sejumlah gedung dan kendaraan.

Kedatangan presiden 74 tahun itu membawa misi "penegakan hukum dan ketertiban", di mana dia menyalahkan "teror domestik" di Kenosha.

Baca juga: Trump Tak Berencana Bertemu Keluarga Jacob Blake Saat Berkunjung ke Kenosha

Sementara calon rivalnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, menuding Trump sudah semakin meletupkan perpecahan rasialis di kota Wisconsin itu.

"Api sudah menyala dan kita punya presiden yang begitu terpesona dengannya daripada berjuang memadamkannya," ujar Biden.

Apa yang Trump katakan di Kenosha?

Dilansir BBC Selasa (1/9/2020), dia mengunjungi sejumlah tempat yang dirusak oleh demonstran, termasuk toko perabotan yang hangus terbakar.

"Ini jelas bukan aksi protes secara damai. Melainkan teror domestik," kata dia kepada para pengusaha setempat saat menggelar rapat di sebuah sekolah.

Presiden dari Partai Republik itu menyatakan, dia memberikan dukungan tindakan polisi seraya menyindir media AS yang hanya fokus kepada "insiden buruk" melibatkan penegak hukum.

Dia menunjukkan simpati kepada mereka yang menjadi korban atas kebrutalan polisi, di mana dia berujar "menyesal atas apa yang menimpa mereka".

Baca juga: Meski Diperingatkan, Trump Tetap Ingin Bertemu Keluarga Jacob Blake Ketika Mengunjungi Kenosha

Meski begitu, suami Melania tersebut kemudian menyatakan bahwa dia tidak percaya dengan adanya rasialis sistemik di penegakan hukum AS.

Dia kemudian melayangkan klaim bahwa Kenosha tentu sudah "terbakar rata dengan tanah" jika saja Garda Nasional tidak dikerahkan.

Meski Trump mengaku mengaku memerintahkan Garda Nasional, pasukan keamanan itu sebenarnya diminta Gubernur Wisconsin ditopang 200 petugas federal.

Dia juga menuturkan, pemerintahannya bakal mengucurkan bantuan 4 juta dollar AS (Rp 58,3 miliar) bagi bisnis yang terdampak, serta 1 juta dollar (Rp 14,5 miliar) bagi penegak hukum.

Para demonstran sendiri berdalih, aksi mereka ditunggangi oleh para perusuh, di mana polisi menerangkan dari 175 orang yang ditangkap, 105 di antaranya berasal dari luar kota.

Baca juga: Gubernur Wisconsin Minta Trump Tunda Kunjungan ke Kota Tempat Jacob Blake Ditembak

Mengapa Trump tak menemui keluarga Jacob Blake?

Presiden ke-45 "Negeri Uncle Sam" tersebut menyatakan, dirinya tak menemui keluarga Blake karena mereka ingin ditemani pengacara.

Halaman:

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com