BEIRUT, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron memberi tanggapan atas pernyataan majalah satir Charlie Hebdo, bahwa mereka bakal mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad.
Berbicara dalam kunjungan di Lebanon, Macron menerangkan bahwa adalah bukan tempatnya untuk mengomentari keputusan majalah itu.
"Adalah tidak pada tempatnya Presiden Perancis mengomentari keputusan editorial jurnalistik. Tidak sama sekali. Karena kami mempunyai kebebasan berpendapat," kata dia.
Baca juga: Majalah Charlie Hebdo Umumkan Bakal Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad
Meski begitu dikutip Reuters Rabu (2/9/2020), Emmanuel Macron menegaskan bahwa warganya harus menunjukkan sopan santun dan sikap saling menghormati dan menghindari "dialog kebencian".
Sebelumnya, majalah Charlie Hebdo menyatakan mereka bakal kembali menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad yang menjadi kontroversi.
Keputusan tersebut disebut menandai dimulainya sidang terhadap 14 terduga komplotan tiga penyerang dalam insiden 7 Januari 2015.
Saat itu, Said dan Cherif Kouachi serta seorang teman mereka memberondong kantor majalah itu, di mana 12 orang tewas dan melukai 11 lainnya.
Dalam pernyataannya, Charlie Hebdo mengungkapkan bahwa keputusan mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad sangat diperlukan.
Mereka mengklaim, alasan untuk tidak melakukannya datang dari politisi maupun jurnalis yang mereka anggap begitu pengecut.
"Kami tidak akan pernah tunduk. Kami tidak akan pernah menyerah," ulas editor Laurent "Riss" Sourisseau dalam tulisannya.
Dalam editorial yang dipajang bersama gambar, majalah satir itu menerangkan bahwa gambar tersebut adalah "milik sejarah, dan tidak bisa dihapus atau ditulis ulang".
Keputusan redaksi menerbitkan ulang kartun itu menuai polemik. Di satu sisi, ada yang membela dengan menyatakan mereka hanya melindungi kebebasan berekspresi.
Tapi di sisi lain, ada juga yang memandangnya sebagai provokasi dari majalah yang dikenal melakukan serangan satir terhadap agama.
Baca juga: Pelaku Teror Charlie Hebdo Ditangkap Saat Hendak Pergi Bergabung dengan ISIS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.