Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Anti Virus Corona di Ibu Kota Jerman, Ratusan Orang Ditangkap

Kompas.com - 30/08/2020, 11:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Beberapa pengunjuk rasa kemudian menerobos penjagaan di gedung Reichstag dan dibubarkan oleh polisi menggunakan semprotan merica.

Situs berita Jerman, Deutsche Welle, melaporkan bahwa bendera dan kaos bertuliskan slogan mendukung sayap kanan tampak di kerumunan pengunjuk rasa.

Baca juga: Virus Corona Masuk Pedalaman India, Suku Paling Terisolasi di Dunia Terancam Kena

Demonstrasi di sebelah barat gerbang Victory Column diorganisir oleh gerakan yang berbasis di Stuttgart, Querdenken 711 (atau Lateral Thinking 711).

Kelompok ini memiliki lebih dari 16.000 pengikut di Facebook dan sebagian besar berkomunikasi melalui layanan pesan terenkripsi Telegram.

Kelompok ini meyakini bahwa peraturan virus corona melanggar hak-hak dasar dan kebebasan yang diabadikan dalam konstitusi Jerman dan mereka menuntut agar aturan-aturan pembatasan ini dicabut.

Kelompok itu sebelumnya mengadakan protes di Berlin pada 1 Agustus yang dijuluki "hari kebebasan".

Ribuan orang bergabung, termasuk beberapa dari sayap kanan dan beberapa ahli teori konspirasi yang tidak percaya Covid-19 ada.

Demonstrasi juga mendapat dukungan dari Robert F Kennedy Jr. Juru kampanye anti-vaksinasi itu, yang juga putra calon presiden dari Partai Demokrat AS Robert F Kennedy dan keponakan dari Presiden AS John F Kennedy yang tewas terbunuh, berada di demonstrasi di Berlin.

Baca juga: China Diam-diam Uji Vaksin Virus Corona kepada Para Pekerjanya

Kennedy mengatakan kepada kerumunan di Victory Column bahwa pamannya pernah berbicara di Berlin pada tahun 1963 untuk melawan totalitarianisme dan bahwa "hari ini Berlin kembali menjadi garis depan melawan totalitarianisme", memperingatkan akan pengawasan negara dan kekuatan jaringan telepon 5G.

Foto yang dibagikan secara online juga menunjukkan bendera dan slogan yang terkait dengan teori konspirasi QAnon, yang mengklaim bahwa Presiden AS Donald Trump sedang melancarkan perang rahasia melawan para pedofil pemuja Setan elite di pemerintahan, bisnis dan media, di antara klaim lainnya.

Peserta demo juga termasuk keluarga dan anak-anak. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka hanya menginginkan hak untuk memprotes.

Seorang demonstran, Stefan, seorang warga Berlin berusia 43 tahun, mengatakan kepada AFP: "Saya bukan simpatisan sayap kanan yang ekstrim, saya di sini untuk membela kebebasan fundamental kita."

Protes balasan terhadap demonstrasi utama juga terjadi, dengan sekitar 100 orang di satu titik unjuk rasa.

"Anda berbaris dengan Nazi dan Fasis," teriak beberapa peserta, menurut media RBB.

Baca juga: Virus Corona Makin Parah di Korsel, Parlemen Tutup dan Pejabat Karantina Mandiri

Apa saja aturan pembatasan di Jerman?

Negara tersebut merupakan salah satu negara yang paling efektif dalam menegakkan respons yang disebut mencegah, mendeteksi, mengatasi, dan mengobati.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com