SEOUL, KOMPAS.com - Parlemen Korea Selatan ditutup pada Kamis (27/8/2020) dan sekelompok anggota parlemen karantina mandiri, menyusul makin melonjaknya kasus virus corona di negara tersebut.
Terbaru, Korsel mencatatkan lebih dari 400 kasus baru Covid-19.
"Negeri Ginseng" sempat menjadi negara dengan dampak terburuk kedua di dunia akibat virus corona pada awal wabah, dan berhasil mengendalikannya dengan pelacakan serta pengujian ekstensif.
Baca juga: Sumber Korsel Sebut Kim Yo Jong Kemungkinan Telah Ambil Alih Kuasa Korut Saat Ini
Namun kini, Korsel kembali dihantam lonjakan kasus Covid-19 dengan keras, yang sebagian besar terkait dengan klaster gereja-gereja Protestan.
AFP mewartakan, total 441 kasus baru hari ini sebagian besar tercatat di Seoul, setelah sempat hanya mencatat 30-40 kasus per minggu.
Dewan Nasional ditutup setelah seorang jurnalis foto yang meliput pertemuan partai pemerintah pada Rabu (26/8/2020), di kemudian hari dikonfirmasi mengidap Covid-19.
Alhasil, lebih dari 10 pejabat elite Demokrat termasuk ketua partai dan pemimpin parlemennya, menjalani tes dan isolasi mandiri.
Baca juga: Rumor Kim Jong Un Koma, Eks Pejabat Korsel Beberkan Bukti Klaimnya