Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Herd Immunity di Swedia Gagal? Begini Penjelasannya...

Kompas.com - 21/08/2020, 18:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Ia mengakui di kalangan komunitas ilmiah masih terjadi perdebatan mengenai strategi yang diterapkan Swedia ini.

Dia sendiri berpendapat, tes Covid-19 yang hanya memprioritaskan orang sakit serta tak adanya pemeriksaan menyeluruh terhadap tenaga kesehatan, merupakan kekeliruan.

"Kami berpendapat bila WHO menyarankan "tes, tes, dan tes", seharus kita mematuhi hal itu," tambahnya.

Mengandalkan akal sehat

Sejak awal Pemerintah Swedia bersikeras jika pendekatan longgar yang mereka terapkan mencerminkan sifat pandemi dan menunggu tersedianya vaksin.

Mereka menyebut pandemi ini sebagai maraton, bukan lari cepat.

Perdana Menteri Swedia, Stefan Löfven mengatakan pihaknya mengandalkan "Folkvett", atau akal sehat masyarakat, untuk memastikan sistem kesehatan tidak kewalahan.

Diperkirakan tanpa adanya pembatasan ketat, maka 40 persen populasi Kota Stockholm akan mencapai kekebalan kawanan pada Mei lalu.

Namun sejumlah penelitian menunjukkan bahwa hal itu belum terwujud hingga pertengahan Agustus ini.

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Swedia Tidak Terapkan Lockdown

Sebuah makalah yang diterbitkan oleh Journal of Royal Society of Medicine menyebutkan hanya sekitar 15-20 persen populasi ibukota Swedia itu telah memiliki antibodi Covid-19 dalam tubuh mereka.

Penulis makalah, yakni Profesor David Goldsmith menilai pendekatan Swedia ini sangat naif.

"Mereka memiliki tingkat kematian yang 10 kali lipat dari satu juta penduduk dibanding negara-negara sekitarnya," katanya.

Dia menjelaskan, tidak banyak ditemukan antibodi pada orang tanpa gejala, yang berarti mereka cenderung tidak kebal terhadap Covid-19.

"Mereka harus pikirkan kembali apakah cara ini benar-benar tepat?" ujar Prof. Goldsmith.

"Terutama karena belum terjadi ada kekebalan massal, yang menurut saya, tidak akan pernah terjadi," jelasnya.

Namun Prof. Dillner menyatakan sebenarnya sudah terjadi penyebaran signifikan di beberapa wilayah Stockholm.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com