Penelitiannya menunjukkan sekitar 8 hingga 31 persen tenaga kesehatan di Stockholm telah memiliki antibodi.
Baca juga: Kasus Pertama Covid-19 di Swedia Mungkin Terjadi pada November 2019
Pejabat kesehatan masyarakat Swedia menyatakan strategi mereka tidak difokuskan untuk melindungi ekonomi.
Namun banyak negara menunggu apakah pendekatan Swedia akan menyelamatkan perekonomian mereka.
Data terbaru menyebutkan terjadinya penyusutan ekonomi 8,6 persen untuk kuartal April-Juni, yang merupakan kinerja terburuk dalam beberapa dekade.
Bersama negara-negara Nordik lainnya, negara ini tidak mengalami pukulan keras di bidang ekonomi seperti yang dialami Eropa secara umum.
Profesor Andreas Ortmann dari Universitas New South Wales di Sydney menilai masih terlalu dini untuk menentukan apakah strategi Swedia berhasil atau tidak.
"Jika hanya melihat satu ukuran yaitu tingkat kematian, itu tidak ilmiah dan menyesatkan," katanya kepada ABC.
Dia menyebutkan salah satu kekuatan Swedia adalah kepercayaan publik terhadap anjuran pemerintah cukup besar.
"Otoritas kesehatan masyarakat di sana cukup populer. Dua dari tiga orang Swedia tampaknya menerima startegi yang mereka lakukan," katanya.
Baca juga: Angka Kematian Meningkat, Swedia Tetap Tenang dan Terapkan Lockdown Skala Rendah
"Kepatuhan warga Swedia terhadap rekomendasi otoritas kesehatan masyarakat sangat tinggi, sekitar 80 persen," tambah Prof. Ortmann.
Profesor Goldsmith sependapat dan mengatakan terlalu dini untuk membandingkan pendekatan yang diterapkan oleh tiap negara.
"Semua orang tentu senang bila bisa menjawab dan tahu persis apa yang harus dilakukan saat ini," katanya.
"Virus corona ini merupakan musuh yang tidak boleh kita remehkan," ujarnya.
Dr Tegnell belum lama ini mengatakan rapid test dan pelacakan akan menjadi kunci dalam tahap kedua penanganan pandemi di Swedia.
Menurut Profesor Dillner, para ahli penyakit menular menunggu apakah Swedia siap menghadapi gelombang kedua infeksi Covid-19 pada musim gugur dan musim dingin di Eropa.
"Ini sangat mengkhawatirkan. Tak ada yang tahu apa yang mungkin terjadi nanti," ujarnya.
Baca juga: Putri Sofia dari Swedia Jadi Relawan Kesehatan di Garda Depan Perlawanan Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.