KANSAS CITY, KOMPAS.com - Jaksa Agung William Barr mengumumkan pada Rabu (19/8/2020), bahwa ada hampir 1.500 orang ditangkap di 8 kota Amerika Serikat (AS) sejauh ini, di bawah penegakan hukum pasukan federal AS dalam program operasi khusus bernama, "Operation Legend", yang diinisiasi Presiden Donald Trump pada 6 pekan lalu.
Operasi tersebut disebut-sebut Trump dalam kampanye pemilihan presiden 2020 sebagai upaya untuk menekan angka kejahatan di kota-kota di negara bagian.
Melansir ABC News pada Kamis (20/8/2020), Departemen Kehakiman, dari penangkapan tersebut menyebutkan ada sekitar 217 terdakwa telah didakwa, yang sebagian besar terkait dengan narkoba dan senjata.
Barr mengatakan para penyidik juga telah membantu otoritas negara bagian dan daerah dalam mengajukan tuntutan kepada lebih dari 90 terdakwa pembunuhan.
Baca juga: Seberapa Buruk Tingkat Kejahatan di Kota-kota di AS, yang Mendorong Trump Kirim Agen Federal?
"Ada lebih dari 90 tersangka pembunuh yang mungkin masih berada di jalanan yang belum ditangkap Operation Legend," kata Barr pada konferensi pers di Kansas City, Missouri.
Para pejabat di konferensi pers tidak dapat mengatakan berapa banyak dari 1.485 orang yang ditangkap di bawah Operation Legend yang masih ditahan.
Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak juga mengatakan telah menyita hampir 400 senjata api sejak dimulainya operasi.
"Pekerjaan kami baru saja dimulai, tidak ada misi yang lebih penting bagi Departemen Kehakiman selain menjaga keamanan komunitas kami," kata Barr.
Baca juga: Pro-Kontra, Trump Batalkan Penarikan Pasukan Federal untuk Pembersihan Kerusuhan di Portland
Barr meluncurkan Operation Legend awal bulan lalu, mengatakan kepada Koresponden Kepala Berita ABC Pierre Thomas dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa inisiatif itu dinamai untuk menghormati LeGend Taliferro yang berusia 4 tahun, yang tertembak dan terbunuh dalam tidurnya pada 29 Juni di Kansas City.
Polisi Kansas City mengumumkan penangkapan tersangka pembunuhan Taliferro pekan lalu.
Ibu Taliferro berbicara singkat di konferensi pers di mana dia berterima kasih kepada para penyidik yang membantu melacak tersangka pembunuh putranya.
"Kami kehilangan putra kami, tetapi beban kami setidaknya sudah berkurang," kata ibu Taliferro.
Baca juga: AS Janjikan 2 Anggota ISIS Berjuluk The Beatles Tak Akan Dihukum Mati
Trump memulai konferensi pers di Gedung Putih pekan lalu dengan memegang foto bocah itu.
Para pemimpin lokal dalam beberapa kasus pada awalnya menolak pengumuman pemerintah pusat untuk mengerahkan penyidik federal ke kota-kota yang mengalami lonjakan kejahatan, kekerasan.
Beberapa pihak melakukan unjuk rasa penolakan pasukan, seperti yang terjadi di Seattle dan Portland, beberapa daerah yang dikuasai Partai Demokrat, yang menjadi sasaran penempatan pasukan penyelidikan federal dalam Operation Legend.