Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Lempar Teori Palsu soal Kewarganegaraan Kamala Harris

Kompas.com - 15/08/2020, 11:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber ABCNews

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Calon presiden petahana Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Kamis (13/8/2020), melontarkan teori palsu soal kewarganegaraan dan rasialisme kepada calon wakil presiden saingannya, Kamala Harris.

Melansir ABC News pada Sabtu (15/8/2020), Trump menyebut Harris adalah wanita kulit hitam pertama yang mencalonkan diri sebagai wakil presiden AS, dan menuding ia adalah seorang imigran, sehingga tidak memenuhi syarat untuk maju dalam pemilihan presiden.

"Saya mendengar hari ini bahwa dia tidak memenuhi persyaratan," kata Trump ketika ditanya oleh seorang reporter, yang kemudian ia jawab dengan melontarkan opininya dalam teori terhadap Harris sebagai "sangat berkualitas, pengacara yang sangat berbakat".

"Saya tidak tahu apakah itu benar, saya akan berasumsi bahwa Demokrat akan memeriksanya sebelum dia (Harris) dipilih untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Itu sangat serius," kata presiden yang sebelumnya sempat juga mempertanyakan keabsahan akta kelahiran Barack Obama sebagai presiden kulit hitam AS yang pertama.

Baca juga: Hendak Main Golf, Trump Mampir Jenguk Adiknya yang Sakit Parah di New York

Pernyataan Trump semakin menarik perhatian kelompok politik sayap kanan, sejak Joe Biden mengumumkan Harris sebagai wakil presidennya pada Selasa (11/8/2020).

Sementara itu, para ahli menyebutnya sebagai teori palsu yang tidak berdasar dalam konstituasi AS, meskipun Trump dan sekutunya mendorong klaim tentang Harris tersebut.

Harris lahir di Oakland pada 1964, yang merupakan seorang warga negara AS, sehingga memenuhi syarat untuk maju sebagai calon wakil presiden AS mendampingi calon presiden Joe Biden.

Kate Shaw, seorang profesor di Cardozo School of Law dan kontributor ABC News Mahkamah Agung, mengatakan, klaim Trump adalah "argumen yang benar-benar tidak berdasar", dan bahwa kekhawatirannya tidak sebanding dengan pertanyaan yang diajukan dalam kampanye pada 2016 kepada Senator Partai Republik Texas, Ted Cruz.

Baca juga: Dipuji Trump Tak Caplok Tepi Barat, Ini Bantahan Israel

"Dia (Harris) lahir di sini dan telah menjalani seluruh hidupnya di sini. Dia adalah warga negara yang lahir alami, memenuhi syarat, jadi berhentilah," kata Shaw.

"Pertanyaan seputar kelayakan Ted Cruz, yang lahir di Kanada, adalah pertanyaan yang sah, meskipun saya pikir dia memenuhi syarat. Ini (klaim kepada Harris) tidak (sama)," tambahnya.

Sheldon Goldman, seorang profesor emeritus ilmu politik terkemuka di Universitas Massachusetts di Amherst, menyebut argumen yang dibuat tentang kelayakan Harris "100 persen palsu".

"Amandemen ke-14 memberikan definisi yang jelas tentang kewarganegaraan. Siapa pun yang lahir di Amerika Serikat adalah warga negara Amerika, di mana pun orang tua mereka lahir," kata Goldman kepada ABC News.

Baca juga: Kenapa Trump Sebut Cawapres Kamala Harris Wanita Gila? Begini Ceritanya...

Kampanye Biden-Harris dengan cepat memicu teori palsu soal Harris terkait rasialisme dan kewarganegaraan, dan Trump sebagai penggagasnya yang menyebarkan teori palsu dan rasial.

"Donald Trump adalah pemimpin nasional dari gerakan birther rasial yang aneh, sejak mempertanyakan Presiden Obama dan telah berusaha untuk memicu rasialisme, serta menghancurkan bangsa kita pada setiap hari masa kepresidenannya," kata juru bicara Biden, Andrew Bates, dalam sebuah pernyataan kepada ABC News.

Jadi, menurut dia, tidak mengherankan, "Namun, tidak kalah menjijikkan, ketika Trump membodohi dirinya sendiri dengan berusaha mengalihkan perhatian orang-orang Amerika dari korban mengerikan virus corona, yang gagal diatasi."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com