Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Baru Mahathir Bernama Parti Pejuang Tanah Air, Apa Alasannya?

Kompas.com - 14/08/2020, 09:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menamai partai barunya Parti Pejuang Tanah Air.

Penamaan partai barunya itu ia umumkan pada Rabu (12/8/2020), empat tahun setelah peluncuran partai sebelumnya, Parti Pribumi Bersatu Malaysia, yang telah mendepaknya.

The Straits Times mewartakan, Parti Pejuang Tanah Air ini juga memiliki nama lain Parti Pejuang Bangsa.

Baca juga: Dituduh Sebabkan Pakatan Harapan Kolaps, Begini Sindiran Mahathir ke UMNO

"Kami tidak mau memecah Melayu sebaliknya kami ingin Melayu punya partai yang memperjuangkan mereka. Partai ini untuk membersihkan negara dari korupsi."

"Kami menamakan partai ini, Parti Pejuang Tanah Air," kata Mahathir dalam rapat umum politik di Negara Bagian Perak, dikutip dari The Straits Times.

Sebelumnya pada Rabu Mahathir menulis tentang Pejuang di blog Chedet-nya, "Korupsi menghancurkan ras kami dan korupsi menghancurkan orang Melayu. Jika Anda menginginkan posisi dan uang, pilih pihak lain."

Baca juga: Inilah Nama Partai Baru yang Didirikan Mahathir Mohamad: Pejuang

Politisi berjuluk Dr M itu juga mengatakan, Partai Pribumi Bersatu Malaysia telah dibajak untuk melanggengkan kleptokrasi.

"Jika Anda ingin menebus martabat Anda dan membela hak-hak kami, pilih partai kami, pilih Pejuang."

Mahathir meluncurkan Bersatu pada 2016 dan dipecat setelah beda pendapat dengan Muhyiddin Yassin yang kini menjabat PM Malaysia.

Baca juga: Mahathir Mohamad Dirikan Partai Independen, Ini Visi Misinya

Dr M tak setuju dengan Muhyiddin yang membentuk aliansi dengan UMNO untuk memerintah Malaysia.

Sebagai oposisi, pada Rabu Mahathir memperkenalkan partainya di Perak bersama pemimpin tiga partai lainnya dalam koalisi Pakatan Harapan.

Sejak Mahathir mengumumkan pembentukan partai barunya pada Jumat (7/8/2020), koalisi Muhyiddin terguncang dengan beberapa pemimpin divisi dan puluhan anggota partainya yang menyeberang ke kubu Mahathir.

Baca juga: Goyang Singgasana Muhyiddin, Mahathir Dirikan Parpol Independen

Sementara itu di tengah spekulasi pemilihan umum yang akan segera dilaksanakan, Menteri Hukum de facto Takiyuddin Hassan mengatakan, pemilu kali ini akan memakan biaya 1,2 miliar ringgit Malaysia (Rp 4,2 triliun).

Sebelumnya pemilu pada Mei 2018 menghabiskan dana 500 juta ringgit Malaysia.

Tingginya biaya kali ini dikarenakan penyediaan fasilitas untuk pencegahan Covid-19.

Baca juga: Peran Mahathir Mohamad atas Terbukanya Kasus 1MDB yang Menjerat Najib Razak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com