Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Pengalaman Kru NASA Kembali ke Bumi

Kompas.com - 08/08/2020, 10:50 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

Setelah pendaratan pada hari Minggu, sejumlah kapal pribadi mendekati Dragon, yang turun di laut lepas Pensacola, Florida.

Mereka yang ada di kapal pribadi itu diminta untuk pergi di tengah kekhawatiran adanya bahan kimia berbahaya yang dikeluarkan dari sistem propulsi kapsul.

Hurley mengatakan mereka tidak mengetahui ada kapal itu saat mereka masih duduk di kapsul karena tanda hangus di jendela.

"Anda bisa melihat saat itu adalah siang hari, tapi selain itu sangat sedikit yang bisa kami lihat," katanya.

Baca juga: Astronot NASA Ungkap Pengalamannya Tunggangi Crew Dragon SpaceX

Hurley mengatakan pengalaman itu "adalah salah satu penghormatan sejati sepanjang hidup saya, tetapi tentu saja, karier profesional saya".

NASA mempercayakan perjalanan astronot ke dan dari ISS ke perusahaan swasta, yaitu SpaceX dan Boeing.

Sejak pensiunnya pesawat ulang-alik pada tahun 2011, Amerika Serikat tidak memiliki pesawat yang dapat meluncurkan astronot dari negaranya.

Dalam tahun-tahun berikutnya, Amerika membayar jutaan dolar per kursi pada Rusia untuk menerbangkan kru AS dengan Soyuz.

Selama misi ulang-alik terakhir - STS-135 - pada tahun 2011, para kru meninggalkan bendera AS di stasiun ruang angkasa dengan maksud agar kru AS berikutnya, yang terbang dengan wahana ruang angkasa AS, dapat mengembalikan bendera itu ke Bumi.

Sembilan tahun kemudian, Hurley dan Behnken telah membawa kembali barang simbolis itu, yang juga terbang pada misi pesawat ulang-alik pertama pada tahun 1981.

Baca juga: Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Remaja Peretas Situs NASA Masih Kritis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Akibat Israel Serang Rafah, Perundingan Gencatan Senjata Buntu Lagi

Akibat Israel Serang Rafah, Perundingan Gencatan Senjata Buntu Lagi

Global
Banyak Orang Asia hingga Amerika Latin Diperkirakan Konsumsi Serangga

Banyak Orang Asia hingga Amerika Latin Diperkirakan Konsumsi Serangga

Global
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini

Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini

Global
Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com