Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Siap Gelontarkan Ratusan Miliar Dollar AS untuk Memulihkan Krisis Kesehatan dan Ekonomi

Kompas.com - 22/07/2020, 16:41 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

NEW CASTLE, KOMPAS.com - Joe Biden siap gelontorkan ratusan miliar dollar AS untuk menciptakan 3 juta lapangan pekerjaan dan meningkatkan fasilitas perawatan terhadap anak dan orang tua, yang mana menurutnya Presiden Donald Trump telah "berhenti" melakukan hal tersebut selama masa pandemi Covid-19 berlangsung.

Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat ini berjanji akan menganggarkan lebih dari tiga per empat triliun dollar AS atau senilai 775 miliar dollar AS (Rp 11,36 kuadriliun) yang diproyeksikan berlangsung selama 10 tahun.

Biden akan menggunakan anggaran tersebut untuk meningkatkan kredit pajak keluarga berpenghasilan rendah, mendukung layanan pengasuhan untuk para veteran dan manula lainnya, serta menyediakan prasekolah untuk anak berusia 3 dan 4 tahun.

"Ini adalah tentang meringankan tekanan pada keluarga pekerja. Dan menunjukkan kepada keluarga 'martabat dan rasa hormat yang layak mereka terima'," kata Biden dalam pidatonya di New Castle, Delaware pada Selasa (21/7/2020).

Baca juga: Habiskan Dana Kampanye Rp 736,3 Miliar, Donald Trump Belum Bisa Kalahkan Joe Biden

Melansir Associated Press pada Selasa (21/7/2020), rencana anggaran senilai 775 miliar dollar AS tersebut menjadi program ketiga dari rencana besar Biden dalam pemulihan ekonomi.

Sebelumnya, Biden telah menyebutkan akan menggarkan dana lingkungan sebesar 2 triliun dollar AS (Rp 29,3 kuadriliun) pada pekan lalu, dan paket anggaran sebesar 700 miliar dollar AS (Rp 10,25 kuadriliun) pada pekan sebelumnya, yang ditujukan untuk meningkatkan pembelian produk dalam negeri, serta pendanaan peneliatan dan pengembangan.

Biden juga menggambarkan kepada pemilih tentang bagaimana virus corona dapat memberikan peluang bagi pertumbuhan pekerjaan dan prioritas kebijakan baru.

Hal yang disampaikan Biden berbeda dengan Trump yang hanya memberikan janji untuk ekonomi AS kembali bangkit lebih kuat dari sebelumnya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Raja Salman Dibawa ke Rumah Sakit | Joe Biden Unggul 2 Digit dari Trump

"Untuk semua kesalahannya (Trump) terhadap keahliannya ekonomi, dia tidak dapat menjelaskan bagaimana dia akan membantu keluarga yang bekerja paling keras," ujar Biden.

Dia juga berkata bahwa Trump, "Telah gagal dalam ujian terpentingnya sebagai presiden Amerika, yaitu tugas untuk merawat Anda, kita semua."

"Dia berhenti (peduli) terhadap mu. Dia berhenti (peduli) terhadap negara ini," kata Biden.

Kemudian, laki-laki yang berusia 77 tahun ini mengatakan bahwa seorang presiden seharusnya peduli, memimpin, bertanggung jawab, tidak pernah menyerah.

Baca juga: Tidak Goyah, Joe Biden Pertahankan Keunggulan Dua Digit atas Trump

Biden menggunakan masker hitam dan berbicara kepada sekelompok kecil orang yang berkumpul dengan social distancing, seperti yang dia lakukan dalam beberapa minggu terakhir saat menjadwalkan serangkaian kampanye di Wilmington.

"Kami terjebak dalam krisis pengasuhan, ekonomi, perawatan kesehatan. Kamu melakukan semua yang kamu bisa, tapi presiden ini (Trump) tidak," sindir mantan wakil presiden AS ke-47 ini.

Sepanjang pidatonya, Biden melanjutkan apa yang telah menjadi inti program kampanyenya, yaitu memberikan solusi terhadap keluarga yang bekerja dan berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com