Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ini Profil Mata-mata Rusia yang Hendak Curi Penelitian Vaksin Covid-19

Kompas.com - 17/07/2020, 08:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) memperingatkan, ada upaya mata-mata Rusia untuk mencuri penelitian vaksin Covid-19.

Lembaga-lembaga yang menjadi target pencurian adalah yang sedang mengembangkan vaksin virus corona di Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Kanada.

Menurut NCSC, para peretas itu "hampir dipastikan" beroperasi sebagai "bagian dari dinas intelijen Rusia".

Namun mereka tidak membeberkan lembaga mana saja yang menjadi target pencurian, atau apakah ada informasi yang telah dicuri.

Baca juga: China Kirim 2 Kapal Mata-mata ke Taiwan di Tengah Latihan Militer

Meski begitu, NCSC mengatakan data-data penelitian vaksin corona masih aman dari sentuhan peretas.

Dilansir dari BBC Jumat (17/7/2020), Rusia membantah ambil bagian di upaya pencurian itu.

"Kami tidak memiliki informasi tentang siapa yang mungkin meretas perusahaan farmasi dan pusat penelitian di Inggris," ujar Juru Bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov.

"Kami dapat mengatakan satu hal - Rusia tidak ada hubungannya sama sekali dengan upaya ini," ungkapnya kepada kantor berita TASS.

Baca juga: Dituduh Mata-mata CIA, Mantan Pegawai Kemenhan Iran Dieksekusi

NCSC tidak sendirian dalam memperingatkan pencurian mata-mata Rusia ini. Ada 3 lembaga negara lain yang juga mengeluarkan peringatan, yaitu:

  • Badan Keamanan Komunikasi Kanada (CSE)
  • Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) bidang Badang Keamanan Insfrastruktur Keamanan Siber (CISA)
  • Badan Keamanan Nasional AS (NSA)

Emily Taylor dari lembaga konsultan Chatham House menerangkan, meski Kremlin membantah tuduhan tetapi "masuk akal" mata-mata Rusia terlibat dalam kasus ini.

"Biasanya layanan keamanan jauh lebih berhati-hati dalam bahasanya jika mereka merasa ada keraguan."

"Cozy Bear (kelompok peretas itu) telah terlibat dalam serangan-serangan siber sebelumnya dan telah meninggalkan jejak, dan ada hubungan yang cukup baik dengan Rusia," terangnya dikutip dari BBC.

Baca juga: Setelah Serang Jalur Gaza, Israel Luncurkan Satelit Mata-mata

Apa yang dilakukan Cozy Bear?

Badan-badan negara Inggris, AS, dan Kanada mengatakan, para peretas telah mengeksploitasi kelemahan perangkat lunak untuk mengakses sistem komputer yang rentan.

Peretas disebut menggunakan malware seperti WellMess dan WellMail untuk mengunggah dan mengunduh berkas dari sistem yang terinfeksi.

Mereka juga dikatakan telah menjebak orang-orang agar menyerahkan data-data login melalui spear-phishing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com