Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Kekerasan Seksual di Universitas St Andrews, 2 Orang Ditahan

Kompas.com - 12/07/2020, 17:27 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Daily Mail

EDINBURGH, KOMPAS.com - Universitas St Andrews di Skotlandia telah menahan 2 mahasiswanya setelah beberapa laporan tuduhan kekerasan seksual diterima.

Beberapa klaim tuduhan kekerasan seksual diajukan terhadap anggota persaudaraan 50-Strong Alpha Epsilon Pi (AEPi).

Pihak AEPi juga segera memberhentikan keanggotaan 2 orang yang terlibat dalam tuduhan kekerasan seksual tersebut.

Baca juga: Perempuan Ini Diperkosa secara Brutal sampai Tewas, #WeAreTired Angkat Suara Pasca-gelombang Kekerasan Seksual

Mereka juga berjanji akan memasukkan pendidikan budaya anti-pemerkosaan setiap merekrut anggota baru.

Sementara itu, Juru bicara wanita dari Universitas St Andrews mengatakan bahwa AEPi bukanlah kelompok persaudaraan resmi Universitas St Andrews namun pihaknya tetap berjanji akan bertindak dan memfasilitasi laporan kepada polisi.

Di akun Instagram St Andrews Survivors, yang turut melaporkan peristiwa tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan mengungkap kenyataan kekerasan seksual di universitas kenamaan itu dan menguatkan para korban.

Baca juga: Kasus Perkosaan Disebut Seks Kasar, Ini Kisah 2 Korban Serangan Seksual di Inggris

Sementara itu, Juru bicara universitas mengatakan bahwa tidak semua akun yang ada di Instagram St Andrews Survivors merupakan mahasiswa yang tengah belajar di universitas tersebut.

Beberapa dari mereka bahkan sudah alumni.

Sebuah akun anonim mengatakan, "Saya keluar minum dan berjumpa seorang anak laki-laki yang dikenalkan teman. Dia menghibur saya karena saya cerita padanya telah dilecehkan secara seksual pada suatu malam.

Dia menawarkan saya mampir ke rumahnya untuk minum karena rumahnya dekat dari sini sementara rumah saya jauh. Saat itu saya sangat mabuk dan dia menidurkan saya di sebuah tempat tidur, sementara dia berjanji akan tidur di lantai.

Tapi, ketika saya bangun keesokan harinya, dia sudah berada di kasur bersama saya, saya tidak percaya ada orang yang berbuat demikian terhadap saya."

Baca juga: Tragedi Pemerkosaan Terhadap Lebih dari 50 Wanita, Mesir Mulai Anggap Kejahatan Seksual sebagai Kasus Penting

Salah seorang mahasiswi lain menceritakan insiden kekerasan seksual yang dialaminya yang terjadi pada Februari lalu.

Dia mengatakan, "Aku pernah berada di sebuah pesta yang diselenggarakan AEPi, aku sangat mabuk saat itu. Salah satu teman laki-laki yang kukenal mengatakan akan mengantarku pulang. Kupikir dia seorang yang bisa dipercaya."

Dia melanjutkan, "(Tetapi) Dia meletakkanku di kasur dan sesudah itu yang bisa kuingat hanyalah dia memperkosaku. Aku berlari keluar dengan kondisi yang tidak cukup baik. Aku mengunci diri di belakang pintu kamar mandi dan tidak ingin keluar."

Sampai saat ini dia belum melaporkan dugaan insiden itu ke universitas mau pun ke kepolisian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com