Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Saya Telah Membuat Kesalahan, Saya Pikir Covid-19 Hoaks'

Kompas.com - 12/07/2020, 13:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Daily Mail

TEXAS, KOMPAS.com - Seorang pria asal Texas, Amerika Serikat (AS) tewas akibat terinfeksi virus corona. Perawat yang mengurusnya mengatakan bahwa pria itu sebelumnya menganggap Covid-19 adalah 'hoaks'.

Pria berusia 30 tahun itu tewas akibat Covid-19 setelah menghadiri 'pesta Covid-19', sebagaimana dilaporkan pihak otoritas.

Menurut keterangan dokter yang merawatnya, Dr Jane Appleby, pria yang tidak disebut namanya itu menghadiri 'pesta Covid-19'. Pesta itu digelar dengan tujuan 'sengaja' menyebar virus corona.

Baca juga: Seekor Anjing di Texas Dites Positif Covid-19 Setelah Pemiliknya Terinfeksi

Kepada News 4 San Antonio, Dr Appleby mengatakan bahwa, "Pesta tersebut diselenggarakan oleh seseorang yang positif terinfeksi virus corona dan dia ingin mengetahui apakah virus itu benar-benar nyata dan bisa menginfeksi orang lain."

Setelah menghadiri pesta itu, pria yang menyebut Covid-19 sebagai hoaks itu mengalami sakit kritis.

Sementara di rumah sakit, pria itu sebelum meninggal memandang perawatnya dan berkata, "Saya telah melakukan kesalahan, saya pikir ini hoaks, ternyata tidak."

Dr Appleby juga memberitahu KSAT bahwa, "Pria itu tidak terlalu percaya. Penyakit Covid-19 disebutnya hoaks. Dia pikir dia masih muda dan tidak mungkin terinfeksi penyakit itu."

Baca juga: Rayakan Hari Kemerdekaan AS, Warga Texas Bisa Bikin Klaster Covid-19 Meningkat

Dr Appleby kemudian mengatakan bahwa dia memutuskan untuk mengatakan kepada publik tentang kematian pria tersebut. 

Sementara itu, angka kematian akibat Covid-19 juga meningkat di distrik Bexar, di mana tempatnya, San Antonio berada.

Menurut dokter wanita itu, rasio positif virus corona telah meningkat dari 5 persen menjadi 22 persen hanya dalam beberapa pekan saja.

Menurut Dr Appleby, dia tidak bermaksud 'memperingatkan' namun dia hanya ingin memberikan contoh nyata sebagai upaya membantu masyarakat agar sadar bahwa virus corona memang ancaman serius dan bisa menular dengan cepat.

Baca juga: Gara-gara Pesta Ulang Tahun, 18 Anggota Keluarga di Texas Terinfeksi Virus Corona

Dia mengatakan, "Virus corona tidak pilih-pilih dan tidak ada siapa pun di dunia ini yang tak berpotensi tertular." 

Menurutnya juga, kebanyakan orang yang terinfeksi merasa tidak terlalu sakit. Namun, ketika diperiksa tingkat oksigennya dan tes laboratoriumnya, hasilnya jauh berbeda.

Uniknya kini, kebanyakan kasus virus corona lebih banyak dialami mereka yang berada di usia 20-an sampai 30-an.

"Saya mohon kepada masyarakat terutama anak muda untuk menanggapi penyakit ini dengan serius. Pakai maskermu," ujar Appleby.

Baca juga: Virus Corona, AS Catatkan Pengangguran Terbanyak dalam Sejarah

Sejauh ini, Bexar County memiliki lebih dari 18.600 kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi pada Sabtu (11/7/2020). 

Melansir ABC News, Departemen Kesehatan mengatakan pada Jumat kemarin melaporkan sebanyak 923 kasus baru infeksi virus corona.

Texas, Florida dan California adalah di antara banyaknya negara bagian yang mengalami gelombang kedua infeksi virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com