Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Skandal Kekerasan Seksual di Universitas St Andrews, 2 Orang Ditahan

EDINBURGH, KOMPAS.com - Universitas St Andrews di Skotlandia telah menahan 2 mahasiswanya setelah beberapa laporan tuduhan kekerasan seksual diterima.

Beberapa klaim tuduhan kekerasan seksual diajukan terhadap anggota persaudaraan 50-Strong Alpha Epsilon Pi (AEPi).

Pihak AEPi juga segera memberhentikan keanggotaan 2 orang yang terlibat dalam tuduhan kekerasan seksual tersebut.

Mereka juga berjanji akan memasukkan pendidikan budaya anti-pemerkosaan setiap merekrut anggota baru.

Sementara itu, Juru bicara wanita dari Universitas St Andrews mengatakan bahwa AEPi bukanlah kelompok persaudaraan resmi Universitas St Andrews namun pihaknya tetap berjanji akan bertindak dan memfasilitasi laporan kepada polisi.

Di akun Instagram St Andrews Survivors, yang turut melaporkan peristiwa tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan mengungkap kenyataan kekerasan seksual di universitas kenamaan itu dan menguatkan para korban.

Sementara itu, Juru bicara universitas mengatakan bahwa tidak semua akun yang ada di Instagram St Andrews Survivors merupakan mahasiswa yang tengah belajar di universitas tersebut.

Beberapa dari mereka bahkan sudah alumni.

Sebuah akun anonim mengatakan, "Saya keluar minum dan berjumpa seorang anak laki-laki yang dikenalkan teman. Dia menghibur saya karena saya cerita padanya telah dilecehkan secara seksual pada suatu malam.

Dia menawarkan saya mampir ke rumahnya untuk minum karena rumahnya dekat dari sini sementara rumah saya jauh. Saat itu saya sangat mabuk dan dia menidurkan saya di sebuah tempat tidur, sementara dia berjanji akan tidur di lantai.

Tapi, ketika saya bangun keesokan harinya, dia sudah berada di kasur bersama saya, saya tidak percaya ada orang yang berbuat demikian terhadap saya."

Salah seorang mahasiswi lain menceritakan insiden kekerasan seksual yang dialaminya yang terjadi pada Februari lalu.

Dia mengatakan, "Aku pernah berada di sebuah pesta yang diselenggarakan AEPi, aku sangat mabuk saat itu. Salah satu teman laki-laki yang kukenal mengatakan akan mengantarku pulang. Kupikir dia seorang yang bisa dipercaya."

Dia melanjutkan, "(Tetapi) Dia meletakkanku di kasur dan sesudah itu yang bisa kuingat hanyalah dia memperkosaku. Aku berlari keluar dengan kondisi yang tidak cukup baik. Aku mengunci diri di belakang pintu kamar mandi dan tidak ingin keluar."

Sampai saat ini dia belum melaporkan dugaan insiden itu ke universitas mau pun ke kepolisian.

Menurut mahasiswi itu, sulit baginya untuk melapor sementara pelaku pelecehan seksual masih dia lihat di sekitarnya.

"Aku tentu ingin dia dihukum sepantasnya tapi aku masih bingung bagaimana caranya melapor," ungkap mahasiswi tersebut.

Sementara itu, pihak AEPi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, "Alpha Epsilon Pi St Andrews sadar dengan adanya tuduhan pelecehan seksual, kekerasan dan pemerkosaan terhadap beberapa anggota persaudaraan kami. Kami tahu ini menjijikkan dan kami menganggapnya serius."

Pihak AEPi juga mengapresiasi para korban yang berani melapor dan semua pihak yang mendukung. "Kami ingin mendengar dan membantu kalian," ujar pernyataan itu.

Kepolisian Skotlandia juga mengatakan bahwa pihaknya kini tengah bekerja sama dengan Universitas St Andrews dalam menangani laporan dugaan kekerasan seksual yang ada.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/12/172709570/skandal-kekerasan-seksual-di-universitas-st-andrews-2-orang-ditahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke