Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kazakhstan Bantah Adanya Wabah 'Pneumonia Tak Dikenal'

Kompas.com - 11/07/2020, 11:19 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

Venera Zhanalina, yang ayahnya tewas 3 hari setelah dibawa ke rumah sakit karena memiliki gejala virus corona mengatakan, "Di surat kematian, dikatakan penyebab kematian adalah pneumonia. Namun, kami tidak tahu apakah mereka mengujinya dengan tes virus corona."

Sementara itu, Aida Jexen (38) mengatakan dirinya merasa sakit di akhir Juni lalu dan positif terinfeksi virus corona. Namun, sepekan kemudian dia mendapat perawatan di rumah sakit dan dites kembali dengan hasilnya yang berubah menjadi negatif. Penyakitnya malah diketahui sebagai pneumonia.

"Saya tanya kepada dokter, apa alasannya, mereka mengatakan bahwa selama hari pertama mereka mengambil tes swab nasal, virusnya masih ada di sana."

"Kemudian, virusnya bergerak ke paru-paru dan untuk mendeteksinya, mereka perlu mengambil sampel dari dahak. Tapi, mereka tidak mau mengambil sampelnya karena enggan berurusan dengan hal itu."

Seorang petugas medis yang enggan disebut namanya mengatakan kepada BBC bahwa tes virus coronanya menunjukkan hasil negatif 2 kali.

Baca juga: Kasus Pneumonia Misterius di Kazakhstan, Begini Tanggapan WHO

Tapi, dia kerap merasakan gejala-gejala virus corona dan komputer tomografinya menunjukkan dengan jelas bahwa dia memiliki tanda-tanda virus.

Karena tesnya dikatakan negatif, dia akhirnya didiagnosis mengidap pneumonia.

"Mereka melakukan ini (untuk menurunkan angka infeksi virus corona) karena mereka tidak ingin terdepan soal infeksi penyakit ini," ujar Jexen. "Lebih mudah mengubah statistika dibanding melawan virus corona."

Namun, dalam sebuah pernyataan kepada media Perancis AFP pada Jumat kemarin, WHO mengatakan bahwa Kazakhstan telah mengklasifikasikan kasus pneumonia berdasarkan petunjuk-petunjuk WHO.

"Hal ini menunjukkan bahwa (kasus pneumonia) tidak diklasifikasi sebagai penyakit yang tidak dikenali. Kami sedang dalam proses memverifikasi dengan kementerian yang mengonfirmasi kasus Covid-19," ujar WHO.

Situs web WHO merujuk pada kode seperti "UO7.2 COVID-19, virus tidak teridentifikasi". Kode ini digunakan ketika ada "diagnosis klinis mau pun epidemiologis Covid-19 (tetapi) di mana konfirmasi laboratorium tidak meyakinkan atau tidak tersedia."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com