Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2020, 11:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kedutaan besar China di Kazakhstan memperingatkan adanya pneumonia misterius yang lebih mematikan dibanding Covid-19. Hal ini setelah adanya laporan lonjakan kasus pneumonia sejak Juni.

Dilansir CNN, Kamis (9/7/2020), kedutaan besar China di Kazakhstan melaporkan pneumonia misterius ini telah menewaskan lebih dari 1.700 orang, termasuk warga China.

"Tingkat kematian penyakit ini jauh lebih tinggi dibanding virus corona jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19," kata kedubes China memperingatkan.

Namun, pihak berwenang di Kazakhstan membantah wabah itu. Mereka meyakini bahwa kasus-kasus pneumonia tersebut adalah Covid-19.

Baca juga: Keajaiban Cuci Tangan, Bisa Cegah Penyakit Termasuk Covid-19

"Informasi ini tidak sesuai dengan kenyataan," sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Kazakhstan.

"Ramainya kasus pneumonia yang tidak diketahui di negara ini merujuk pada Covid-19. Ini berdasar gejala yang ditunjukkan, tapi tidak dikonfirmasi dengan tes laboratorium", imbuh Kementerian Kesehatan Kazakhstan.

Dalam konferensi pers pada Jumat (10/7/2020), Dr. Michael Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa kabar kasus pneumonia misterius di Kazakhstan sudah diketahui WHO.

"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang di Kazakhstan untuk menyelidikinya," kata Ryan seperti dilansir Live Science, Sabtu (11/7/2020).

Kasus-kasus ini kemungkinan Covid-19, mengingat terjadi lonjakan besar infeksi virus corona SARS-CoV-2 di negara tersebut belum lama ini.

Ryan berkata, ada lebih dari 10.000 kasus seperti itu pada minggu lalu.

Baca juga: Pernyataan Resmi WHO, Virus Corona Menyebar di Udara dan Menular

WHO saat ini tengah melihat kualitas pengujian yang dilakukan. Salah satunya untuk memastikan apakah benar kasus pneumonia misterius ini disebabkan oleh tes negatif palsu untuk Covid-19.

Ryan mencatat, kasus pneumonia atipikal dapat terjadi di mana saja dan kapan saja.

Hal ini disebabkan oleh semumlah faktor, termasuk penyakit Legionnaire (pneumonia berat yang disebabkan oleh bakteri dari genus Legionella) atau influenza.

"Peningkatan kasus Covid-19 di negara ini menunjukkan banyaknya kasus Covid-19 yang tidak terdiagnosis," kata Ryan.

"Kami tetap berpikiran terbuka," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com