Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Pneumonia Tak Dikenal' Lebih Berbahaya Terdeteksi di Kazakhstan

Kompas.com - 10/07/2020, 16:25 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber NZ Herald

NUR-SULTAN, KOMPAS.com - Kedutaan Besar China di Kazakhstan memperingatkan adanya 'pneumonia yang tidak dikenal' dan lebih mematikan daripada virus corona yang melanda Kazakhstan, sebuah negara di kawasan Asia Tengah.

Sejak Juni kemarin, negara bekas jajahan Soviet itu telah melaporkan lonjakan kasus pneumonia.

"Tingkat kematian penyakit ini jauh lebih tinggi daripada Covid-19. Departemen kesehatan negara itu sedang melakukan penelitian komparatif terhadap virus pneumonia, tetapi belum mengidentifikasi (apa) virusnya," kata kedutaan itu dalam sebuah peringatan kepada warga China di Kazakhstan.

Baca juga: Presiden Pertama Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev, Terkena Virus Corona

Melansir NZ Herald, sementara Kedutaan China di Kazakhstan mendeskripsikan penyakit itu sebagai 'pneumonia yang tak dikenal', pejabat Kazakhstan dan media hanya menyebut penyakit itu sebagai 'pneumonia'.

Sampai saat ini masih belum jelas mengapa Kedutaan China di Kazakhstan menyebut penyakit pneumonia itu dengan embel-embel 'tidak dikenal'.

Pernyataan lainnya dari Kedutaan China di Kazakhstan berbunyi, "Kedutaan China di Kazakhstan memperingatkan kepada warga China di Kazakhstan untuk berhati-hati terhadap situasi dan meningkatkan pencegahan untuk mengurangi risiko terinfeksi."

Baca juga: Kronologi Bayi 4,5 Bulan Berstatus PDP Meninggal, Didiagnosa Pneumonia

Sementara itu, menurut Kepala Departemen Kesehatan Ibu kota Nur-Sultan, Saule Kisikova sebagaimana dilansir Kazinform, "Sebanyak 300 orang didiagnosis pneumonia dirawat di rumah sakit setiap harinya."

Di situs wes kedutaan China, berdasarkan laporan media lokal, Provinsi Atyrau dan Aktobe serta kota Shymkent dilaporkan mengalami lonjakan kasus 'pneumonia' pada pertengahan Juni lalu.

Shymkent dan Atyrau terpisah sejauh 1.500 kilometer sementara jarak antara Atyrau dengan Aktobe sejauh 330 kilometer.

Kedutaan China mengatakan bahwa sejauh ini sudah ada hampir 500 kasus pneumonia itu di 3 tempat, dengan lebih dari 30 orang dalam kondisi kritis.

Negara itu pada tahun lalu mencatat angka kematian akibat pneumonia sebanyak 1.772 jiwa sementara tahun ini, sebanyak 628 orang dinyatakan tewas di bulan Juni lalu termasuk beberapa orang kebangsaan China.

Baca juga: 8 Gejala Awal Penyakit Pneumonia pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com