Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Ancaman China, Taiwan akan Perbarui Rudal Patriot

Kompas.com - 10/07/2020, 18:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber REUTERS

TAIPEI, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) menyetujui pembaruan rudal permukaan ke udara (SAM) Patriot ke Taiwan yang ditaksir senilai 620 juta dollar Amerika atau setara Rp 8,9 triliun.

Hal tersebut menyusul ancaman yang meningkat dari China atas Taiwan.

Akhir-akhir ini Taiwan terus memperkuat pertahanannya untuk menghadapi ancaman China, terutama latihan pesawat tempur China akhir-akhir ini di dekat Taiwan.

AS sebenarnya tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan. sebagaimana dilansir dari Reuters, Jumat (10/7/2020).

Namun AS terikat oleh sebuah hukum untuk menyediakan alat pertahanan kepada pulau yang merdeka untuk mempertahankan diri.

Baca juga: Ini Rudal Javelin yang Digunakan Ukraina untuk Melawan Tank Rusia

China sendiri mengkalim Taiwan sebagai wilayah teritorialnya. China juga rutin mengkritik AS yang rutin menjual senjata ke Taiwan.

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan Taiwan telah mengajukan pembelian komponen untuk memperbarui rudal Patriot mereka untuk mendukung masa operasional selama 30 tahun.

Perusahaan produsen senjata asal AS, Lockheed Martin, sedianya akan menjadi kontraktor utama dalam proyek tersebut.

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan penjualan komponen senjata tersebut menunjukkan kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS terhadap usaha negara penerima dalam menjaga kapabilitas pertahanannya.

“Negara penerima akan menggunakan kemampuan ini sebagai pencegah ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan di tanah air," ujar Kementerian Luar Negeri AS. 

Baca juga: Ukraina Siapkan Rudal Javelin untuk Melawan Tank Rusia

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya memperkirakan pembelian komponen rudal SAM tersebut akan dimulai Agustus.

Sejauh ini, rencana pembelian senjata ini adalah pembelian senjata ketujuh Taiwan selama AS dipimpin oleh Donald Trump.

Otoritas Taiwan mengatakan pekerja sama tersebut merupakan bentuk perwujudan kemitraan keamanan dengan AS untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Militer Taiwan juga terus dilatih dan dilengkapi dengan alat utama sistem pertahanan yang sebagian besar diproduksi oleh AS.

China sendiri memiliki keunggulan jumlah yang sangat besar dan membuat peralatan canggih sendiri seperti pesawat tempur siluman.

Baca juga: Zona Hijau Diserang, Rudal Hampir Hantam Kedubes AS di Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com