KIEV, KOMPAS.com - Tensi di antara Ukraina dengan Rusia di wilayah Donbass, Ukraina, semakin meningkat.
Pihak rusia menyiagakan senjata berat dan tank di perbatasan sedangkan Ukraina bersiap menerjunkan tentaranya di garis depan yang dilengkapi rudal Javelin.
Dilansir dari situs resmi Lockheed Martin, rudal Javelin Javelin adalah rudal anti-tank portabel yang dipandu manusia dengan memanggulnya di bahu.
Rudal bikinan perusahaan joint ventur Lockheed Martin dengan Raytheon ini juga dikenal sebagai FGM-148.
Rudal ini memiliki dua mode serangan. Serangan pertama adalah rudal ditembakkan langsung ke target.
Baca juga: Ukraina Siapkan Rudal Javelin untuk Melawan Tank Rusia
Setelah rudal diluncurkan, Javelin akan memandu dirinya sendiri ke arah target. Hal itu memungkinkan operatornya agar segera berlindung.
Sedangkan pada mode serangan kedua, rudal Javelin diluncurkan ke atas lantas, lalu javelin akan menukik ke bawah dengan tajam.
Metode kedua ini sangat berguna untuk menyerang bagian atas tank yang biasanya merupakan bagian yang paling lemah.
Dilansir dari The Drive, rudal ini memiliki teknologi Command Launch Unit (CLU) dengan sistem pencitraan termal yang mampu memperbesar hingga 12 kali.
Teknologi ini memberikan kemampuan pengelihatan yang lebih baik saat malam hari dan dapat dilepas dari Javelin untuk digunakan secara terpisah.
Baca juga: Rusia Kerahkan Militer ke Perbatasan, Ukraina: Serangan Bisa datang Kapan Saja
Selain digunakan untuk meledakkan tank, rudal ini diklaim mampu meledakkan segala sesuatu mulai dari kendaraan lapis baja, pasukan yang bersembunyi, hingga pesawat terbang atau helikopter yang terbang rendah.