Tahun lalu, muncul sebuah dokumen yang ditengarai bocor, dan memperlihatkan ada sekitar 15.000 dari kawasan selatan region yang dikirim ke kamp dalam sepekan.
Dokumen bocor tersebut menunjukkan tahanan baru dibebaskan jika mereka "memahami betul betapa berbahaya dan kriminalnya perbuatan mereka sebelumnya".
Dalam pernyataan pemerintah Negeri "Panda" etnis minoritas dimasukkan ke "kamp vokasi" untuk membasmi ekstremisme karena agama.
Tetapi, terdapat sejumlah laporkan bahwa etnis itu ditahan hanya karena beribadah atau mengenakan cadar, serta menjalin koneksi dengan Turki.
Uighur, yang mayoritas Muslim, merupakan etnis Turki dan saat ini jumlahnya sekitar 45 persen dari keseluruhan warga Xinjiang.
Juni lalu, sebuah laporan yang dipaparkan pakar Adrian Zenz mengklaim para perempuan di Xinjiang menjalani sterilisasi.
Laporan itu kemudian menuai seruan dari dunia agar PBB segera menggelar investigasi.
Baca juga: Tekan Populasi Uighur, China Paksakan Aborsi, Sterilisasi, dan Program KB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.