Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Melanda, Pemerintah Jepang Minta Aturan Covid-19 Tetap Dijalankan

Kompas.com - 09/07/2020, 17:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang telah memperingatkan para pejabat daerah selama berbulan-bulan untuk menerapkan aturan pencegahan Covid-19 ke dalam tindakan tanggap bencana alam mereka.

Warga diminta untuk mencari tempat perlindungan dengan teman atau kerabat untuk menghindari pusat evakuasi yang penuh sesak akibat banjir yang dipicu hujan lebat yang melanda di barat daya pulau Kyushu sejak Sabtu (4/7/2020). 

Ada sekitar 60 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat yang melanda di barat daya pulau Kyushu, termasuk Prefektur Kumamoto.

Merespons imbauan dari pemerintah, di beberapa tempat pusat kebugaran, seperti di kota Yatsuhiro, disediakan berkotak-kotak masker, botol disinfektan, dan terdapat juga tanda bertuliskan "Tolong gunakan masker" di pintu masuk layanan kebugaran itu.

Ada juga pusat kebugaran yang kemudian berpartisipasi menyediakan 233 area tempat tidur untuk pengungsi, dan petunjuk yang mengarahkan pengungsi untuk rutin setiap pagi memeriksakan suhu tubuh dengan termometer yang selalu disterilkan setelah digunakan.

Baca juga: Banjir Dahsyat di Jepang, Ini Kisah Bos Arung Jeram yang Ikut Bantu Evakuasi

Demikian langkah-langkah yang dilakukan Jepang dalam menyikapi pandemi corona yang mengancam di dalam negeri.

Namun, untuk Aiko Ishimura yang tinggal sendiri di rumah, penyebaran virus corona tidak terlalu menjadi perhatiannya.

Sebelum tetangganya datang untuk membantunya melakukan evakuasi, laki-laki yang berusia 78 tahun itu berencana untuk mengamankan diri di rumah. Sehingga, dia tidak mempersiapkan apa pun saat pergi melakukan evakuasi.

"Jadi kami datang begitu saja (ke lokasi evakuasi). Kami terburu-buru datang ke sini, kami tidak membawa apa-apa," kata Ishimura, yang melarikan diri dengan tetangganya, kepada Reuters seperti yang dilansir dari Japan Today (9/7/2020).

Baca juga: Banjir Kumamoto di Jepang, 49 Orang Tewas, 40.000 Personel Bantu Evakuasi

"Aku sama sekali tidak khawatir tentang virus corona, tidak sama sekali," tambahnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa sehari-hari dia tidak benar-benar menerapkan penggunaan masker dengan benar.

"Kami tidak memiliki banyak kasus di sini. Kami tidak benar-benar menggunakan masker dengan benar mengenakan masker," tambahnya, meskipun dia mengatakan dia menyimpan masker di sakunya.

Menurut laporan media setempat NHK, prefektur Kumomoto, tempat Yatsushiro berada, tercatat hanya ada 49 kasus dari lebih dari 20.000 kasus infeksi virus corona di Jepang.

Baca juga: Hujan Lebat di Jepang, 1,2 Juta Orang Diminta Evakuasi Mandiri

Sementara, di Tokyo terdapat hampir 7.000 kasus, di mana jumlahnya masih terus bertambah di antara 14 juta penduduknya.

Seorang perawat, Misa Matsuda yang terbiasa dengan banjir tahunan di wilayahnya, juga berencana untuk mengamankan diri di rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com