Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Melanda, Pemerintah Jepang Minta Aturan Covid-19 Tetap Dijalankan

Kompas.com - 09/07/2020, 17:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

Namun, ketika bangun pada Senin pagi (6/7/2020), dia terkejut ketika air banjir sudah tinggal beberapa meter saja dari rumahnya.

"Saya pikir air banjir tidak mungkin sampai dekat rumah kami, di mana ada jalan sedikit menanjak di sana," kata Matsuda, wanita berusia 48 tahun ini.

Baca juga: Tanah Longsor dan Banjir Besar Terjang Jepang, Tewaskan Sekitar 18 Orang

Bencana alam yang disebabkan cuaca ekstrem telah menjadi semakin umum di Jepang baru-baru ini.

Tahun lalu, Topan Hagibis menewaskan hampir 100 orang, setahun setelah lebih dari 200 orang tewas di barat Jepang karena banjir terburuk dalam beberapa dasawarsa.

Sementara itu, Matsuda mengatakan dia tidak terlalu khawatir tentang virus corona karena langkah-langkah dasar telah diambil.

Justru, ia mengkhawtirkan penduduk akan berkumpul untuk mengobrol, menciptakan semacam kondisi ramai yang dikatakan pihak berwenang meningkatkan risiko infeksi virus corona.

Baca juga: Banjir sampai Lantai 2, 14 Orang di Panti Jompo Jepang Diperkirakan Tewas

Pejabat kota, Takanobu Ono mengatakan pusat evakuasi terbatas hanya untuk 300 orang meski pun memiliki kapasitas untuk 500 orang.

Langkah itu dia diambil, mengingat masih ada virus corona yang menjadi pandemi.

"Baru langkah itu yang berhasil dilakukan," kata Ono. "Kenyataannya wabah virus corona kurang menjadi perhatian masyarakat. Jadi, kami mengambil langkah-langkah yang harus kami lakukan, tetapi belum begitu ketat," imbuhnya.

Baca juga: Jepang Luncurkan N700S, Shinkansen Baru yang Tahan Gempa

Para ahli bencana telah mengimbau masyarakat untuk mengungsi lebih awal dan menemukan tempat perlindungan alternatif yang aman, tapi tidak semua orang mengindahkannya.

"Kami terus berkata, 'Periksa peta bencana Anda,'" kata Masako Yoneda dari Jaringan Akademik Jepang untuk Pengurangan Bencana, yang mengeluarkan peringatan mendesak tentang topik itu pada Mei.

"Tapi tetap saja, ada orang yang tidak memeriksa," ujarnya.

Baca juga: Jepang Batal Pasang Sistem Anti-Rudal Aegis Ashore, Ini 2 Sebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com