TOKYO, KOMPAS.com - Hampir 1,2 juta orang diminta untuk meningalkan rumah mereka dan melakukan evakuasi mandiri.
Hal itu menyusul terjadinya hujan lebat yang menerjang wilayah selatan Kyushu, Jepang beberapa hari terakhir.
Otoritas lokal menyebutkan 50 orang tewas akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut sebagaimana dilansir dari Deutsche Welle, Selasa (7/7/2020).
Menurut Badan Manajemen Kebakaran dan Bencana Jepang, 49 orang tewas tersebut berasal dari sebuah kota tepi sungai di Kumamoto.
Sedangkan satu korban tewas berasal dari daerah Fukuoka. Di samping korban tewas, puluhan orang lain dilaporkan menghilang.
Baca juga: Tanah Longsor dan Banjir Besar Terjang Jepang, Tewaskan Sekitar 18 Orang
Pulau Kyushu tengah menghadapi hujan lebat beberapa hari terakhir.
Menyusul kondisi tersebut, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan darurat untuk Prefektur Saga, Nagasaki, dan Fukuoka.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan hujan lebat diperkirakan akan berlangsung hingga 9 Juli.
Hujan juga diperkirakan akan meluas dari bagian barat ke wilayah timur Jepang sebagaimana dilansir dari The Telegram.
Daerah Kumamoto merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak banjir dan tanah longsor.
Hal itu menyebabkan operasi pencarian dan penyelamatan menjadi sulit. Polisi, tentara, dan penjaga pantai dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan.
Baca juga: Banjir sampai Lantai 2, 14 Orang di Panti Jompo Jepang Diperkirakan Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.