Pertemuan terakhir dewan presidensial Pakatan menyepakati Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim sebagai calon PM.
Baca juga: Mahathir Tegaskan Anwar Ibrahim Tak BIsa Jadi PM Malaysia, Ini Alasannya
Namun pencalonan Anwar ditentang oleh Mahathir Mahathir yang bersikukuh Anwar tidak akan dapat memenangkan suara blok suku Melayu.
Mahathir sendiri bukan lagi bagian dari Pakatan, namun tetap bersekutu dengan Pakatan bersama dengan 4 parlementarian lain dari mantai partainya Bersatu dan partai regional Warisan yang berkuasa di negara bagian Sabah. Persekutuan politik ini kerap disebut Pakatan Plus.
Politisi berjuluk Dr M itu awalnya menominasikan dirinya sebagai calon PM dengan janji akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar setelah 6 bulan memerintah. Namun usul ini ditolak Anwar dan PKR.
Sebagai jalan tengah, Mahathir memilih mundur dari bursa PM dan mencalonkan Pemimpin Partai Warisan yang juga Menteri Besar Sabah Shafie Apdal sebagai calon PM Pakatan di mana Anwar dan putra Mahathir Mukhriz Mahathir menjadi Deputi PM.
Ide ini juga ditanggapi dingin oleh Anwar Ibrahim.
Panas dinginnya hubungan Mahathir dan Anwar dinilai akan mempersulit upaya Pakatan untuk merebut kembali Putrajaya dari tangan Muhyiddin,
Parlemen dijadwalkan bersidang pekan depan di mana keretakan koalisi Pakatan akan diuji lebih lanjut melalui mosi untuk mengganti Ketua Parlemen yang diajukan Muhyiddin dan mosi tidak percaya yang dilempar Mahathir terhadap pemerintahan Muhyiddin.
Baca juga: Mahathir Tak Mengintervensi agar Anaknya Jadi Calon Wakil PM Malaysia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.