ADDIS ABABA, KOMPAS.com - Ethiopia, Sudan, dan Mesir terus berpolemik tentang Bendungan GERD, yang membuat kasus ini semakin kusut.
Sudan dan Mesir keberatan dengan pembangunan Bendungan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD), sedangkan Ethiopia bersikeras proyek mereka tidak membahayakan siapa pun.
Pangkal persoalannya adalah Bendungan GERD yang dinilai akan membatasi pasokan air ke negara-negara hilir. Ethiopia sendiri adalah negara di bagian hulu.
Baca juga: Bendungan Lembah Berisi 30.000 Mayat Bekas Genosida Ditemukan di Rwanda
Duta Besar Ethiopia untuk Indonesia Admasu Tsegaye Agidew menerangkan, GERD tidak boros air sehingga tidak membahayakan negara-negara hilir.
"GERD tidak mengonsumsi banyak air, (sehingga) tidak membahayakan negara-negara hilir, tidak ada deforestasi," terang Dubes Admasu saat dihubungi Kompas.com melalui konferensi video, Jumat (3/7/2020).
Ethiopia bersikeras membangun Bendungan GERD sebagai pembangkit listrik dan meningkatkan perairan.
Admasu menuturkan, separuh lebih dari 110 juta penduduk Ethiopia belum menikmati aliran listrik.
"Selama ini mereka memakai kayu bakar sebagai pengganti listrik," terangnya.
Baca juga: Internet di Ethiopia Mati di Tengah Protes Kematian Seorang Penyanyi
Dubes Admasu lalu menerangkan, Bendungan GERD dapat menghasilkan 6.450 megawatt dan menampung 74 juta cm kubik air.
Namun pembangunan proyek ini mendapat protes keras dari Mesir dan Sudan. Kedua negara tetangga Ethiopia tersebut khawatir debit air Sungai Nil akan menurun, dan bakal berpengaruh ke kehidupan mereka.
Dalam pertemuan virtual dengan Dewan Keamanan PBB pada Senin (29/6/2020), Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry memperingatkan akan ada konflik jika PBB tidak turun tangan.
Ia mendesak dewan membantu menyelesaikan sengketa Bendungan GERD ini, yang menurutnya sudah membahayakan 150 juta warga Mesir dan Sudan.
Baca juga: Gempar Video Seks di Mobil PBB, Terkuak Skandal Lain di Haiti dan Afrika
Sementara itu hasil KTT Uni Afrika pada Jumat (26/6/2020) menyatakan, para pemimpin Mesir, Sudan, dan Ethiopia sepakat untuk berunding lagi tentang pengisian waduk GERD.
Proyek dari Ethiopia ini bernilai 4,6 miliar dollar AS (Rp 66,7 triliun) dan tanpa dana asing.