Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Afrika-Amerika yang Dipukuli Kepala Polisi di AS Picu Protes Massa

Kompas.com - 31/05/2020, 11:31 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang wanita Afrika-Amerika dalam sebuah video tampak dipukuli dan ditonjok wakil kepala polisi daerah dari Michigan pada Jumat (29/5/2020).

Namun rupanya, wanita itu telah menggigit sang polisi terlebih dahulu, sebelum dipukuli. Hal ini dilaporkan pihak kepolisian sebagaimana dilansir The Associated Press.

Kepala polisi daerah Washtenaw, Jerry Clayton memutar video dan audio yang menunjukkan konfrontasi dengan Sha'Tena Grady El pada Selasa malam waktu setempat, sementara para polisi lainnya sedang menginvestigasi penembakan di kotamadya Ypsilanti.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Rusuh Kematian George Floyd Meluas Hampir Seluruh AS, Kantor CNN Dirusak, Mobil Polisi Dibakar

Beberapa petugas telah diturunkan sementara insiden itu masih berada dalam penyelidikan. Clayton tahu bahwa kepercayaan dengan komunitas Detroit barat telah 'patah'. Dia mengatakan bahwa dirinya ingin membagi informasi sebanyak yang dia bisa.

Pemukulan yang dilakukan wakil kepala polisi itu kepada Grady El dimulai dari (tampaknya) Grady yang menolak perintah untuk meninggalkan area penembakan. Grady juga menggigit polisi itu terlebih dahulu.

Clayton memutar video dan menunjukkan kepada wartawan, "Anda mungkin tidak dapat mendengarnya, tetapi dia berkata, 'Anda menggigit saya.' Anda dapat melihat tanda gigitan segar di lengannya," ujar Clayton sambil memutar gambar di layar.

Baca juga: Kematian George Floyd dan Warga Kulit Hitam Lain di AS yang Picu Kerusuhan Besar

Kamera itu memang tidak menunjukkan wakil kepala polisi daerah itu menyerang Grady El karena posisi mereka begitu dekat, kata Clayton. Tapi seseorang yang memegang telepon merekamnya.

"Kami tidak memutuskan (itu) benar atau salah dalam semua ini... Kami akan menunggu sampai penyelidikan itu selesai, "kata Clayton.

 

Menurut Clayton, melakukan tindakan fisik tergantung pada situasinya, tapi aturan tertulis dari kepolisian tidak mengatakan kalau polisi tidak boleh memukul.

Baca juga: Kasus Penembakan Pemuda Kulit Hitam, Kementerian Kehakiman AS Diminta Investigasi

Di sisi lain, saat ditahan, Grady El juga menggunakan serangkaian kata-kata tidak pantas terhadap para petugas dan bersumpah "Kalian tidak akan memiliki apa-apa" setelah dia menuntut mereka. Dia mengatakan tindakan mereka melanggar perjanjian antara AS dan Maroko.

"Dia (Grady El) hanya melawan balik saat dianiaya,” kata pengacara Grady El, Bill Amadeo.

Ratusan orang telah berdemonstrasi di kantor polisi daerah pada pekan ini sebagai respons protes terhadap Grady El yang dipukuli wakil kepala polisi daerah Michigan dari video yang beredar.

Baca juga: Pria Ini Bunuh Remaja Kulit Hitam yang Dengarkan Musik Rap

Putrinya Grady El, Jaquisy Grady, menangis dalam protes massa dan meminta keadilan terhadap ibunya.

Grady El memiliki dua kasus yang tidak berhubungan dan tertunda di kabupaten Wayne, termasuk tuduhan menentang polisi di Kotamadya Canton.

Dia dibebaskan dari penjara Kabupaten Wayne pada Jumat. Sebuah surat perintah penangkapan telah dikeluarkan karena dia gagal hadir di persidangan, kata Maria Miller, juru bicara kantor kejaksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com