Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biar Tidak Jadi Mainan Pemilu, 4 Polisi Pembunuh George Floyd Diadili Tahun Depan

Kompas.com - 30/06/2020, 20:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Hakim di Minneapolis pada Senin (29/6/2020) menetapkan tanggal persidangan untuk keempat eks polisi terdakwa pembunuhan George Floyd adalah 8 Maret 2021.

Ia menerangkan, tanggal itu ditetapkan karena tidak ingin kasus yang sensitif ini menjadi isu yang dimainkan di pemilu AS 2020.

Ketika protes atas ketidakadilan rasial terus bergema di seluruh Amerika Serikat, hakim Hennepin County Peter Cahill memperingatkan keempat orang itu, pengacara, dan para pejabat negara untuk tidak memainkan isu ini melalui berita, meski Presiden AS Donald Trump telah melakukannya.

Baca juga: Teka-teki Kasus George Floyd India, Laporan Polisi Beda dengan Rekaman CCTV

"Saya ingin melihat publisitas pra-peradilan tidak termasuk pernyataan dari keluarga kedua pihak, polisi, atau pejabat terpilih" tentang rasa bersalah, atau mengambil untung dari kasus ini, ungkapnya dikutip dari AFP Selasa (30/6/2020).

Derek Chauvin polisi kulit putih yang terekam menindih leher George Floyd dengan lututnya selama hampir 8 menit, dijerat pasal pembunuhan tingkat dua dan tiga.

Kemudian 3 polisi lainnya yang bersama Chauvin (44) dituduh bersekongkol di kasus pembunuhan itu.

Robert Paule pengacara Tou Thao, salah satu dari tiga polisi yang dituding bersekongkol, mengatakan kliennya akan mengaku tidak bersalah, dengan alasan ia mematuhi pedoman polisi tentang penggunaan kekuatan.

Akan tetapi Paule juga mengaku prihatin atas komentar dan prasangka para pejabat negara bagian dan pusat, yang dapat memengaruhi persidangan.

Baca juga: Kasus George Floyd Terulang di India, Tahanan Tewas dengan Luka di Dubur

"Dalam hal ini, saya yakin, ada komentar yang dibuat oleh Presiden Trump," serta Gubernur Minnesota, Wali Kota Minneapolis, Jaksa Agung Minnesota, dan lainnya, ungkap Paule.

Menurutnya, Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison yang memimpin penuntutan dan Jaksa AS Erica MacDonald, bertemu keluarga Floyd di Houston. Ia juga mengungkapkan bahwa perjalanan keduanya bocor ke pers.

Sementara itu Eric Nelson pengacara Derek Chauvin mengatakan, ia mungkin menuntut hakim untuk memerintahkan orang yang terlibat dalam kasus ini untuk tetap diam.

Chauvin yang uang jaminannya ditetapkan 1 juta dollar AS (Rp 14 miliar), tampil dalam video di penjara Oak Park Heights sambil mengenakan baju oranye dan masker virus corona.

Baca juga: Ayah dan Anak Tewas Dianiaya Polisi, Kasus George Floyd Terulang di India

Kemudian para terdakwa lainnya yakni Tou Thao, J Alexander Kueng, dan Thomas Lane, langsung ditampilkan ke publik.

Mereka berempat telah dipecat dari kepolisian Minneapolis satu hari setelah kematian George Floyd, dan masing-masing menghadapi ancaman penjara 40 tahun.

Hakim menetapkan sidang prosedural berikutnya diadakan pada September, dan semua pihak harus mengumpulkan sejumlah besar bukti.

Baca juga: Sebulan Usai George Floyd Tewas, Ini 5 Perubahan yang Terjadi di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com