3. Pembicaraan gencatan senjata terjadi selama sebagian besar saat perang berlangsung
Negosiasi terkait gencatan senjata secara resmi dimulai pada Juli 1951. Dalam beberapa bulan, kedua belah pihak sepakat untuk membagi negara di sepanjang garis pertempuran yang ada dan bukan paralel ke-38.
Paralel ke-38 adalah lingkar lintang imajiner yang berada pada lintang 38 derajat sebelah utara garis khatulistiwa bumi.
Hal itu akan memberi Korea Selatan wilayah sedikit lebih banyak daripada sebelum perang. Akhirnya, pertempuran mereda sementara di garis depan saat kesepakatan akhir muncul.
Namun kesepakatan ditangguhkan karena perselisihan pemulangan tawanan perang. Pihak Komunis Utara ingin semua tawanan perang dikirim pulang secara paksa sementara Amerika Serikat ingin para tawanan dapat memilih.
Akhirnya, pasca kematian Joseph Stalin pada Maret 1953, pihak Komunis menyetujui masalah ini. Kesepakatan pemulangan tawanan akhirnya menyebabkan 14.704 orang China, 7.900 orang Korea Utara, 335 orang Korea Selatan dan 23 orang Amerika dan seorang warga Inggris menolak kembali ke tanah asal mereka.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Perang Korea Dimulai, Tewaskan Jutaan Warga Sipil dan Militer
4. Pasukan AS bersatu selama membantu Korea Selatan
Pemisahan prajurit atau tentara AS berdasarkan rasial sudah terjadi sejak awal Perang Korea, namun seiring berjalannya waktu, pasukan AS bersatu secara perlahan.
Awalnya unit prajurit kulit hitam yang terpisah merupakan aturan wajar yang berlaku namun integrasi sedikit demi sedikit terjadi ketika jumlah korban kian meningkat.
Komandan lapangan unit-unit kulit putih mulai menerima penggantian dengan komandan dari unit kulit hitam. Pada Mei 1952, Jenderal Matthew B Ridgway mengintegrasikan seluruh Komando Timur Jauh dan pada September 1954 sisa angkatan bersenjata mengikuti integrasi yang ada.
Baca juga: Demo George Floyd Bertajuk Black Lives Matter, Apa Artinya?
5. Tidak ada perjanjian damai yang benar-benar disepakati
Gencatan senjata bulan Juli 1953 mungkin telah mengakhiri perang namun bukan berarti merupakan perjanjian damai antar-Korea.
Kedua belah pihak itu masih dipisahkan oleh zona demiliterisasi selebar 2,5 mil yang dijaga dengan ketat dan ketegangan di sana masih tinggi terutama karena program senjata nuklir Korea Utara yang masih baru.
Korea Utara sesekali juga menggunakan upaya pembunuhan dan serangan perbatasan termasuk serangan artileri pada 2010 terhadap pulau Korea Selatan yang menewaskan 4 orang.
Meski pun Korea Utara telah menyatakan gencatan senjata dibatalkan pada beberapa kali kesempatan, pada Maret ini PBB berpendapat bahwa tindakan seperti itu tidak dapat diambil secara sepihak.
Baca juga: Pakar Sebut Serangan Korea Utara demi Raih Konsesi secara Paksa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.