Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Penjara, Derek Chauvin Tak Boleh Dikawal Polisi Kulit Berwarna

Kompas.com - 22/06/2020, 10:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Eks polisi pembunuh George Floyd, Derek Chauvin, tidak boleh dikawal polisi kulit berwarna saat dijebloskan ke penjara.

Akibatnya, delapan polisi dari kalangan minoritas di Negara Bagian Minnesota, Amerika Serikat (AS), melayangkan tuntutan diskriminasi kepada Departemen Hak Asasi Manusia di negara bagian tersebut.

Dilansir dari New York Post Minggu (21/6/2020), mereka memprotes larangan mengawal Derek Chauvin.

Baca juga: Fakta Baru, Derek Chauvin Tak Tindih Leher George Floyd Selama 8:46 Menit

Chauvin dijebloskan ke Penjara Ramsey County, pada hari ia didakwa dengan pasal berlapis.

Setelah sebelumnya didakwa dengan pembunuhan tingkat tiga, tuduhannya meningkat jadi pembunuhan tingkat dua.

Eks polisi itu ditangkap usai beredar video yang menunjukkan dirinya menindih leher George Floyd dengan lututnya, meski korban telah merintih tak bisa bernapas.

Laporan dari Star Tribune yang dilansir New York Post menyebutkan, ketika Chauvin dibawa ke penjara, semua polisi dengan kulit berwarna diperintahkan menuju lantai lain.

Seorang pengawas mengatakan kepada salah satu polisi minoritas, bahwa ras mereka akan memperburuk situasi di sekitar Chauvin.

Baca juga: Meski Bersalah, Derek Chauvin, Eks Polisi Pembunuh George Floyd, Dapat Pensiun Rp 14 Miliar

"Saya yakin keputusan untuk memisahkan kami dibuat karena kami tidak dapat dipercaya melaksanakan tanggung jawab pekerjaan kami secara profesional di sekitar narapidana terkenal - semata-mata karena warna kulit kami," ucap seorang polisi dengan nada menyindir, yang dikutip Star Tribune.

"Saya tidak tahu ada situasi serupa di mana petugas kulit putih dipisahkan dari seorang narapidana," tambah polisi tersebut.

Pengacara Bonnie Smith yang mewakili polisi itu mengatakan, perintah tersebut memengaruhi mental kedelapan polisi.

"Saya pikir mereka seharusnya membuat keputusan ketenagakerjaan berdasarkan kinerja dan perilaku. Mereka harus memastikan ini tidak terjadi lagi," tegasnya.

Baca juga: Mantan Rekan Kerja Ungkap Hubungan George Floyd dan Derek Chauvin Tak Akur

Sementara itu Inspektur Penjara Steve Lydon berkata kepada bos-bosnya, bahwa dia membuat panggilan "untuk melindungi dan membantu" personel kulit hitam dari Chauvin, 10 menit sebelum napi itu tiba.

"Atas dasar kewaspadaan dan kepedulian, saya membuat keputusan untuk membatasi kontak pegawai kulit berwarna kepada seorang tersangka pembunuhan yang berpotensi memperburuk perasaannya," kata Lydon dalam penyelidikan internal.

Star Tribune memberitakan, Lydon kemudian diturunkan pangkatnya sejak peristiwa itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com