Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Bakal Kirim Militer ke Perbatasan dengan Korea Selatan

Kompas.com - 17/06/2020, 17:11 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara menyatakan, mereka akan segera mengirim militer ke perbatasan dengan Korea Selatan, mendirikan pos jaga dan melakukan latihan perang.

Pengumuman itu adalah babak terbaru ketegangan dua negara, sehari setelah Pyongyang meledakkan kantor perwakilan di Kaesong.

Meski aksi terbaru Korea Utara belum mengarah ke pertumpahan darah, ketegangan tetap terasa di semenanjung, sejak Pyongyang mulai membuka pintu perundingan di 2018.

Baca juga: Tolak Berunding, Korea Utara Ancam Tingkatkan Jumlah Pasukan Militer di Zona Demiliterisasi

Kantor Staf Jenderal Korut menyatakan, militer akan mereka tempatkan di resor Gunung Kumgang, dan kawasan industri Kaesong.

Dua situs itu, yang dibangun dari dana Korea Selatan, sudah ditutup selama bertahun-tahun karena pertikaian dua Korea sanksi AS.

Tidak hanya menggelar latihan perang, Pyongyang menyatakan mereka akan mendirikan lagi pos penjagaan dan meningkatkan kesiapan pasukan di perbatasan.

Dilansir The Washington Post Rabu (17/6/2020), mereka juga akan membuka perbatasan agar balon berisi propaganda mereka terbang ke Korsel.

Langkah tersebut merupakan kemunduran setelah pada September 2018, dua Korea sepakat untuk menurunkan tensi militer di perbatasan.

Dari Seoul, mereka menyesalkan langkah yang diambil "saudaranya" itu, seraya mengancam Korut bakal menghadapi konsekuensi serius jika melanggar kesepakatan 2018.

Mayor Jenderal Jeon Dong-jin dari Kepala Staf Gabungan kepada awak media menegaskan, angkatan bersenjata tetap siaga menghadapi Pyongyang.

Baca juga: Korea Utara Ledakkan Kantor Penghubung, Ini Respons Keras Korea Selatan

Meski begitu, Jenderal Jeon berusaha mencegah meningkatnya ketegangan. Adapun Wakil Menteri Unifikasi, Suh Ho, memperingatkan Korut agar tak menghancurkan aset lainnya.

Berdasarkan kesepakatan 2018, dua Korea tidak akan melakukan latihan menembak, membersihkan ladang ranjau, dan menyingkirkan pos penjagaan.

Beberapa pakar menganalisa, langkah tersebut merendahkan keamanan Negeri "Ginseng". Sebabnya, senjata nuklir Korut masih aktif.

Cheong Seong-chang, analis di Sejong Institute mengatakan, ada kemungkinan Korut akan menghancurkan bangunan lain yang dibangun Korsel.

Pakar dari lembaga think tank Korsel itu berujar, menurunnya relasi dua Korea adalah momen yang "tidak dapat dihindari".

Halaman:

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com