Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paris Masuk Zona Hijau Virus Corona, Orang-orang "Nongkrong" Lagi di Kafe

Kompas.com - 16/06/2020, 14:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

PARIS, KOMPAS.com - Jalanan di Perancis ramai lagi dan orang-orang mulai memadati kafe-kafe serta restoran, yang dibuka lagi untuk pertama kalinya dalam 3 bulan.

Mulai 2 Juni para pemilik kafe dan restoran di ibu kota Perancis hanya diperbolehkan melayani pengunjung di luar restoran, untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Namun pada Minggu malam (14/6/2020) waktu setempat, Presiden Perancis Emmanuel Macron menyatakan Paris termasuk "zona hijau" virus corona di Perancis.

Pengumuman itu berarti kafe dan restoran dapat beroperasi lagi secara penuh.

Baca juga: Terbakar 14 Jam, Kapal Selam Tenaga Nuklir Perancis Tidak Meledak, Ini Sebabnya

"Kami akan menemukan kembali seni dalam hidup, selera kebebasan kami. Kami akan membangkitkan lagi Perancis," kata Macron dikutip dari Sky News Senin (15/6/2020).

Usai pengumuman itu, penduduk Paris terlihat kembali mengunjungi bistro favorit mereka untuk menyesap espresso di pagi hari atau makan siang.

Pantauan dari Sky News menyebutkan, sebagian besar orang terlihat mengenakan masker baik di dalam ruangan maupun di luar.

Sebelumnya hanya restoran dan kafe di luar wilayah Paris Ile-de-France yang diizinkan melayani orang di dalam ruangan.

Di Cafe Des Anges di Bastille, sang manajer Virgile Grunberg berkata, meski ia merugi ratusan ribu euro karena tutup mendadak sejak 14 Maret, ia berharap bisnisnya dapat segera pulih.

"Orang-orang merindukan ini, karena mereka datang setiap pagi sebelum bekerja, minum kopi dan ngobrol. Itu bagian dari Paris."

Baca juga: Chokehold Dilarang, Polisi Perancis Merasa Terhina dan Protes Buang Borgol

Orang-orang duduk di kafe teras Paris pada Selasa (2/6/2020), karena kafe dan restoran tidak diizinkan melayani pelanggan di dalam ruangan.  Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Minggu (14/6/2020) mengumumkan Paris termasuk zona hijau virus corona, sehingga kafe-kafe dan restoran diizinkan buka lagi sepenuhnya.AP/CHRISTOPHE ENA Orang-orang duduk di kafe teras Paris pada Selasa (2/6/2020), karena kafe dan restoran tidak diizinkan melayani pelanggan di dalam ruangan. Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Minggu (14/6/2020) mengumumkan Paris termasuk zona hijau virus corona, sehingga kafe-kafe dan restoran diizinkan buka lagi sepenuhnya.
Pelanggan bernama Marie-Elisabeth Vilaine menggambarkan situasi ini sebagai "kebangkitan tetapi berhati-hati", karena Perancis masih memiliki angka kematian Covid-19 tertinggi kelima di dunia, yakni 29.436 hingga Selasa (16/6/2020) siang WIB.

Lalu pelanggan lain berujar, hal ini membuktikan sulit untuk memisahkan orang-orang, meski ada aturan social distancing.

Sky News mewartakan, para pelayan mengenakan setelen pakaian hitam-putih saat melayani pelanggan di luar Cafe De Flore dan Les Deux Magots di Latin Quarter kemarin.

Akan tetapi dengan perbatasan Perancis yang baru saja dibuka lagi, mereka harus menunggu sedikit lebih lama sebelum turis kembali mengunjungi "Negeri Eiffel" itu.

Baca juga: Perancis Bunuh Pemimpin Al Qaeda di Afrika Utara, Abdelmalek Droukdel

Turis-turis dari Inggris diharuskan menjalani karantina 14 hari saat memasuki Perancis, begitu pun dengan orang-orang yang kembali ke Inggris.

Lalu para pelancong dari Amerika Serikat (AS), Asia, dan benua lain tidak diizinkan berkunjung ke sana sebelum 1 Juli.

Di pidato televisinya, Macron juga mengumumkan bahwa semua murid TK, SD, dan sekolah menengah akan kembali bersekolah pada 22 Juni.

Presiden berusia 42 tahun itu menambahkan, putaran kedua pilkada Paris sedang dijadwal ulang untuk digelar pada 28 Juni.

Baca juga: Media Perancis Ulas Hukuman Lantunkan Ayat Suci Al Quran bagi Pelanggar Social Distancing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com