Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancam Korea Selatan, Korea Utara Bakal Kirim Militer ke Perbatasan

Kompas.com - 16/06/2020, 12:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mengancam, mereka akan segera mengerahkan militer hingga ke zona demiliterisasi yang berbatasan dengan Korea Selatan.

Ancaman itu merupakan babak baru ketegangan dua Korea, yang dipicu aktivitas para pembelot Korut menyebarkan selebaran anti-Pyongyang di perbatasan.

Selama akhir pekan, adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, sudah memerintahkan militer mengambil tindakan atas "musuh mereka".

Baca juga: Diancam Adik Kim Jong Un, Korea Selatan Gelar Rapat Darurat

Kini, tentara Korut menyatakan "siap mengubah garis depan menjadi benteng sekaligus meningkatkan kewaspadaan pertahanan mereka".

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan, mereka tengah berdiskusi dengan AS untuk memantau pergerakan angkatan perang tetangganya itu.

Apa yang Pyongyang katakan?

Dilansir BBC Selasa (16/6/2020), baik Korea Utara dan Korea Selama dipisahkan oleh apa yang disebut Zona Demiliterisasi (DMZ).

Zona tersebut merupakan kawasan perbatasan yang memisahkan dua negara sejak Perang Korea yang berlangsung pada 1950 sampai 1953.

Meski namanya zona demiliterisasi, wilayah itu adalah yang terketat di dunia, dengan ranjau dan kawat berduri dipasang di masing-masing negara.

Pada Selasa, Pyongyang menuturkan mereka tengah "meninjau" rencana untuk "memberangkatkan militer ke zona demiliterisasi".

Baca juga: Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Gulirkan Ancaman terhadap Korea Selatan

Pihak Staf Jenderal menyatakan, mereka dalam "siap siaga tinggi", dan siap "menerapkan secara cepat dan menyeluruh" kepurusan dari pemerintah.

Pernyataan itu muncul setelah pada Sabtu 913/6/2020), Kim Yo Jong melontarkan ancaman akan memberangkatkan pasukan melawan Korea Selatan.

"Saya pikir ini adalah waktu yang tepat untuk memutus hubungan dengan Selatan," jelas adik sekaligus penasihat Kim Jong Un tersebut.

Dia menjanjikan "aksi" denga menginstruksikan militer merancang strategi, dan menutup ancamannya dengan mengatakan "sampah harus dibuang ke tempatnya".

Seoul sudah menganggap ancaman ini serius, di mana pada Minggu (14/6/2020), mereka menggelar rapat darurat yang dihadiri pejabat tinggi pemerintah.

Intelijen sudah mulai dikerahkan ke DMZ, dengan Presiden Moon Jae-in meminta tetangganya itu untuk tenang dan menghindari tindakan gegabah.

Baca juga: Diancam Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Ini Sikap Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com