Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara ke Korea Selatan: Hentikan Omong Kosong soal Denuklirisasi

Kompas.com - 13/06/2020, 17:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara pada Sabtu (13/6/2020) melayangkan kembali pernyataan marahnya terhadap Korea Selatan.

Kali ini Korea Utara meminta negara tetangganya itu untuk tidak bicara soal denuklirisasi yang tidak masuk akal.

Korea Selatan telah menjadi target kemarahan Koera Utara pada beberapa bulan terakhir. Sejak Korea Utara menuduh Seoul mengizinkan para pembelot untuk menyebarkan selebaran anti-Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Korea Utara di perbatasan mereka.

Baca juga: Kim Yo Jong, Adik Kim Jong Un, Ancam Batalkan Perjanjian Militer dengan Korsel

Pernyataan terakhir Pyongyang itu merupakan respons kepada pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan yang masih terus berupaya untuk denuklirisasi, merujuk pada pembicaraan nuklir yang terhenti antara AS dan Korea Utara.

"Sungguh tidak masuk akal mendengar omong kosong pemerintah Korea Selatan... yang tidak punya kualifikasi untuk membahas atau ikut campur dalam masalah antara Pyongyang dan Washington," ungkap Kwon Jong Gun, pejabat urusan luar negeri Korea Utara, sebagaimana dilansir kantor berita resmi Korea Utara KCNA.

Jong Gun adalah pejabat yang bertanggung jawab untuk bernegosiasi dengan AS.

Baca juga: Diancam Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Ini Sikap Korea Selatan

Dilansir AFP, Kwon mengecam Seoul karena berusaha mencampuri urusan Pyongyang-AS. Dia menyimpulkan dengan peringatan, "Lebih baik hentikan pembicaraan yang tidak masuk akal tentang denuklirisasi."

Kritik keras dari Korea Utara itu terjadi setelah Pyongyang mengeluarkan kecaman keras terhadap AS pada peringatan pertemuan kedua antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Baca juga: Diancam Kim Yo Jong, Korsel Janji Larang Propaganda Pembelot

Selama ini proses diskusi nuklir antara Pyongyang-AS menemui jalan buntu. Kwon pada Sabtu (13/6/2020) mengatakan bahwa Korea Utara akan terus membangun kekuatan untuk mengatasi ancaman terus-menerus dari AS.

Hubungan antar-Korea kemudian terhenti sejak gagalnya pertemuan AS dan Korea Utara di Hanoi pada Februari tahun lalu dengan kebuntuan tentang konsesi yang bersedia ditawarkan Washington sebagai imbalan jika Pyongyang menggagalkan rencana nuklirnya.

Baca juga: Jika Ingin Pilpres Lancar, Korea Utara Peringatkan AS Tidak Ikut Campur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com