Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selandia Baru Laporkan Kasus Perdana Virus Corona dalam 25 Hari Terakhir

Kompas.com - 16/06/2020, 10:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WELLINGTON, KOMPAS.com - Selandia Baru melaporkan dua kasus baru virus corona, laporan pertama setelah pada 25 hari terakhir mereka tak mendapat infeksi.

Dalam keterangan kementerian kesehatan, dua kasus baru itu mempunyai riwayat baru saja sampai ke Negeri "Kiwi" dari Inggris.

Baca juga: 24 Hari Nol Kasus Infeksi, Selandia Baru Mulai Bebas Covid-19

"Kementerian dapat mengonfirmasi ada dua kasus baru virus corona, sebagai hasil dari perjalanan ke Inggris. Keduanya saling berhubungan," ujar otoritas Selasa (16/6/2020).

Dilansir AFP, Selandia Baru hanya membuka perbatasan bagi warganya yang hendak pulang. Meski terdapat pengecualian untuk alasan bisnis.

Terkait dengan pengecualian tersebut, pemerintah setempat mewajibkan pendatang untuk menjalani karantina selama dua pekan.

Negara di Pasifik Selatan, yang hanya melaporkan 22 kematian karena Covid-19, pekan lalu mendeklarasikan tak ada lagi penularan domestik.

Sebagai tindak lanjutnya, larangan seperti penerapan pembatasan sosial dalam pertemuan publik dicabut, meski pengetatan perbatasan masih dilakukan.

Pada Senin (15/6/2020), Perdana Menteri Jacinda Ardern menyatakan dia masih belum mendeklarasikan Selandia Baru negara bebas virus.

Sebabnya, PM berusia 39 tahun dari Partai Buruh tersebut meyakini bahwa mereka masih akan mendapat transmisi di masa mendatang.

"Tentu saja, harapan dan ekspektasi kita ada di perbatasan. Di mana jika mereka dikarantina, akan memberi cerita berbeda di masyarakat," terangnya.

Baca juga: Selandia Baru Umumkan Kemenangan atas Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com