WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern bersama pasangannya dilaporkan ditolak masuk di sebuah kafe di Wellington.
Usut punya usut, pihak kafe terpaksa menolak orang nomor satu Negeri "Kiwi" itu karena sudah mencapai kapasitas social distancing.
Normalnya, restoran atau tempat makan lain akan memprioritaskan selebritas atau orang terkenal dengan harapan bakal menarik lebih banyak pelanggan.
Baca juga: China Marahi Selandia Baru, Tak Usah Ikut-ikutan Dukung Taiwan di WHO
Namun di Selandia Baru. yang menerapkan peraturan ketat social distancing guna mencegah virus corona, bahkan pejabat negara tidak bisa menghindarinya.
"Omg (Ya Tuhan), Jacinda Ardern baru saja berusaha masuk ke Olive tapi ditolak karena sudah penuh," ungkap pengguna Twitter bernama Joey.
I have to take responsibility for this, I didn't get organized and book anywhere. Was very nice of them to chase us down st when a spot freed up. A+ service.
— Clarke Gayford (@NZClarke) May 16, 2020
Pasangan Ardern, Clarke Gayford langsung membenarkan insiden yang menimpa mereka berdua pada Sabtu waktu setempat (16/5/2020).
"Saya harus bertanggung jawab atas ini. Saya tidak memesan atau merencanakan di tempat mana pun," ujar Gayford dilanir Sky News Minggu (17/5/2020).
Untungnya, acara makan siang itu masih terselamatkan. "Sangat menyentuh mereka mengejar kami di jalan saat ada tempat kosong. Layanan A+," paparnya.
PM Selandia Baru dan jajarannya memutuskan untuk melonggarkan lockdown pada Kamis (14/5/2020), meski pertemuan masih dibatasi.
Selama wabah, Wellington menciptakan sistem numerik yang menjabarkan apa saja penerapan aturan untuk melindungi warga dari virus corona.
Aturan itu kemudian dikenal sebagai "Sistem Peringatan", berisi tingkatan level satu sampai empat, dengan yang terakhir merupakan yang paling ketat.
Baca juga: PM Selandia Baru Klaim Menang Pertempuran Melawan Covid-19
Level dua mengizinkan bisnis boleh dibuka, bepergian antar-daerah masih diperbolehkan, dengan pertemuan keluarga atau teman dibatasi sampai 10.
Sejak Selasa (12/5/2020), negara itu hanya melaporkan satu kasus infeksi Covid-19. Total, mereka melaporkan hampir 1.500 orang terinfeksi.
Dari jumlah itu, lebih dari 1.400 orang di antaranya dinyatakan sembuh, dengan 21 penderita meninggal karena patogen bernama resmi SARS-Cov-2 itu.
Kebanyakan sekolah di seantero negara bakal buka pada 18 Mei, namun bar diputuakan tidak akan diizinkan beroperasi hingga 21 Mei.
Selandia Baru belajar dari Korea Selatan, yang kembali mencatatkan lonjakan penularan dari kelab malam yang berlokasi di Seoul.
Ketika merilis anggaran pada Kamis, Jacinda Ardern menyatakan bahwa mereka akan menghadapi tantangan ekonomi paling berat sejak Depresi Hebat.
"Selandia Baru akan memasuki masa musim dingin panjang. Namun, tentunya bakal ada musim panas. Jika keputusan kita benar, ekonomi akan kembali berputar," kata dia.
Baca juga: Virus Corona, PM Selandia Baru Umumkan Potong Gaji 20 Persen Selama 6 Bulan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.