KOMPAS.com - Harry Sumantri (26) WNI yang tinggal di Sydney, Australia, memberi klarifikasi terkait kasus pemukulan pakai palu yang menimpa dirinya.
Sebelumnya ia diberitakan menjadi korban pemukulan oleh Kevin Arden, sahabatnya sendiri, karena menagih utang bisnis hand sanitizer.
Baca juga: Ditangkap di Bandara LA, Terduga Mata-mata China Beberkan Misinya
Beralih ke Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump tidak mau dituntut jika ada pendukungnya yang terinfeksi Covid-19 saat kampanyenya.
Untuk itu, Trump mewajibkan massa menandatangani surat perjanjian yang berisi kesediaan tidak menuntut apabila tertular virus corona setelah menghadiri kampanye.
Baca juga: Trump Akan Beri Sanksi ke Pejabat ICC yang Tuntut Tentara AS
Kedua berita tersebut dapat Anda baca selengkapnya di kumpulan berita terpopuler di kanal global, sepanjang Jumat (12/6/2020) hingga Sabtu (13/6/2020).
Harry diberitakan telah dibius dengan coffee ginger dan dipukuli pakai palu oleh teman dekatnya di apartemen mereka di Sydney, Jumat (29/5/2020).
Akibat pemukulan itu, Harry menderita dua retak di tengkoraknya, luka di wajahnya, dan retak di tangan.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Harry menceritakan motif pemukulan sebenarnya tidak seperti yang beredar di internet.
Apa yang sebenarnya terjadi antara Harry Sumantri dan Kevin Arden? Anda dapat membaca selengkapnya di sini.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak mau dituntut jika ada pendukungnya yang terinfeksi Covid-19, saat menghadiri kampanyenya.
Sebagai tindak lanjutnya, Trump mengeluarkan surat perjanjian yang harus ditandatangani pendukungnya, untuk tidak melayangkan tuntutan jika tertular virus corona saat kampanye.
Surat perjanjian itu bisa diunduh di situs web resmi kampanye Trump.
Apa saja isi surat itu? Anda dapat membaca selengkapnya di sini.
Status kewarganegaraan Inggris juga pernah ditawarkan di masa lalu, sebelum Hong Kong diserahkan ke China pada 1997.
Banyak warga Hong Kong khawatir dengan aturan komunis pemerintahan China bagi kebebasan kota itu, dan sistem kapitalis yang berkembang pesat.
Untuk itu, Inggris menawarkan kepada siapa pun warga Hong Kong yang lahir sebelum 1997 agar mengajukan pembuatan paspor Inggris.
Akan tetapi, ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar pengajuan ini dikabulkan. Apa saja syaratnya? Anda dapat membaca selengkapnya di sini.
Jenderal terkemuka AS Mark Milley pada Kamis (11/6/2020) mengatakan, dirinya salah karena berfoto bareng Trump dalam foto op di depan Gereja St John dekat Gedung Putih pekan lalu.
Mark Milley mengatakan, "Saya tidak seharusnya berada di sana. Kehadiran saya pada saat itu di sana menciptakan persepsi bahwa militer terlibat dalam perpolitikan dalam negeri."
Penyesalan yang dikemukakan Milley ini dapat berakibat buruk, dan bisa Anda baca risikonya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.