Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Klarifikasi WNI Dipukul Palu | Surat Perjanjian Massa Kampanye Trump

Kompas.com - 13/06/2020, 06:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Harry Sumantri (26) WNI yang tinggal di Sydney, Australia, memberi klarifikasi terkait kasus pemukulan pakai palu yang menimpa dirinya.

Sebelumnya ia diberitakan menjadi korban pemukulan oleh Kevin Arden, sahabatnya sendiri, karena menagih utang bisnis hand sanitizer.

Baca juga: Ditangkap di Bandara LA, Terduga Mata-mata China Beberkan Misinya

Beralih ke Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump tidak mau dituntut jika ada pendukungnya yang terinfeksi Covid-19 saat kampanyenya.

Untuk itu, Trump mewajibkan massa menandatangani surat perjanjian yang berisi kesediaan tidak menuntut apabila tertular virus corona setelah menghadiri kampanye.

Baca juga: Trump Akan Beri Sanksi ke Pejabat ICC yang Tuntut Tentara AS

Kedua berita tersebut dapat Anda baca selengkapnya di kumpulan berita terpopuler di kanal global, sepanjang Jumat (12/6/2020) hingga Sabtu (13/6/2020).

1. WNI Dipukul Palu karena Utang Hand Sanitizer, Begini Klarifikasi Korban

Harry diberitakan telah dibius dengan coffee ginger dan dipukuli pakai palu oleh teman dekatnya di apartemen mereka di Sydney, Jumat (29/5/2020).

Akibat pemukulan itu, Harry menderita dua retak di tengkoraknya, luka di wajahnya, dan retak di tangan.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Harry menceritakan motif pemukulan sebenarnya tidak seperti yang beredar di internet.

Apa yang sebenarnya terjadi antara Harry Sumantri dan Kevin Arden? Anda dapat membaca selengkapnya di sini.

2. Hadiri Kampanye Trump, Massa Dilarang Menuntut jika Tertular Covid-19

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak mau dituntut jika ada pendukungnya yang terinfeksi Covid-19, saat menghadiri kampanyenya.

Sebagai tindak lanjutnya, Trump mengeluarkan surat perjanjian yang harus ditandatangani pendukungnya, untuk tidak melayangkan tuntutan jika tertular virus corona saat kampanye.

Surat perjanjian itu bisa diunduh di situs web resmi kampanye Trump.

Apa saja isi surat itu? Anda dapat membaca selengkapnya di sini.

3. Ketakutan, Warga Hong Kong Bergegas Urus Paspor dan Pindah ke Inggris

Status kewarganegaraan Inggris juga pernah ditawarkan di masa lalu, sebelum Hong Kong diserahkan ke China pada 1997.

Banyak warga Hong Kong khawatir dengan aturan komunis pemerintahan China bagi kebebasan kota itu, dan sistem kapitalis yang berkembang pesat.

Untuk itu, Inggris menawarkan kepada siapa pun warga Hong Kong yang lahir sebelum 1997 agar mengajukan pembuatan paspor Inggris.

Akan tetapi, ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar pengajuan ini dikabulkan. Apa saja syaratnya? Anda dapat membaca selengkapnya di sini.

4. Foto Op Bersama Trump Depan Gereja, Jenderal Ini Akui Kesalahannya

Jenderal terkemuka AS Mark Milley pada Kamis (11/6/2020) mengatakan, dirinya salah karena berfoto bareng Trump dalam foto op di depan Gereja St John dekat Gedung Putih pekan lalu.

Mark Milley mengatakan, "Saya tidak seharusnya berada di sana. Kehadiran saya pada saat itu di sana menciptakan persepsi bahwa militer terlibat dalam perpolitikan dalam negeri."

Penyesalan yang dikemukakan Milley ini dapat berakibat buruk, dan bisa Anda baca risikonya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com