WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menunjuk Jenderal Charles Brown Jr sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pertama dari kulit hitam.
Penunjukkan perwira tinggi yang dijuluki CQ itu diperkuat dengan keputusan Senat untuk menetapkannya dalam sidang yang berlangsung Selasa (9/6/2020).
Charles Brown, Komandan AU Pasifik, akan menjabat sebagai KSAU menggantikan Jenderal David David L Goldfein yang memimpin sejak Juli 2016.
Baca juga: KSAU Lantik Sembilan Pejabat Strategis TNI AU, Ini Nama-namanya
Penunjukkan dirinya terjadi di tengah meningkatnya rivalitas AS dan China, perlunya memasukkan kecerdasan buatan dalam operasi, dan berbagai misi dengan Pasukan Luar Angkasa.
Dalam pernyataan resminya, Brown mengatakan dia merasa bangga dan terhormat ksrena bisa dipercaya untuk memimpin matra udara AS.
Bersama istrinya, Sharene, dia menyatakan akan melanjutkan pengembangan yang sudah dilakukan oleh Goldfein dan pasangannya, Dawn.
"Kami berkomitmen untuk terus membangun dari dasar yang sudah ada, agar AU AS tetap menjadi kekuatan yang disegani dan dihormati di dunia," kata dia.
Konfirmasi Charles Brown sebagai KSAU kulit hitam pertama AS dikonfirmasi Trump melaiui kicauanya di Twitter, dikutip Washington Post Rabu (10/6/2020).
"Keputusan saya untuk menunjuk Jenderal Udara Charles Brown sebagai kepala AU pertama dari Afrika-Amerika sudah disetujui Senat," jelasnya beberapa jam sebelum voting.
Baca juga: Wanita Kulit Hitam Ini Minta Kamus Merriam-Webster AS Ubah Definisi Rasisme
"Hari bersejarah untuk AS! Sangat bersemangat bekerja bersama Jenderal Brown, yang merupakan patriot dan pemimpin besar!" lanjutnya.
Perwira tinggi berusia 57 tahun itu disetujui dengan perbandingan 98-0, di mana dia bergabung brsama pemimpin senior Pentagon yang dianggap terlalu putih atau terlalu maskulin.
Dia pun mengakui fakta itu pekan lalu, ketika dia dimintai tanggapan atas kasus kematian George Floyd yang memicu demonstrasi di seluruh AS.
Dalam ucapannya yang disorot kamera, Brown menuturkan apa yang ada di pikirannya mengenai kematian Floyd, setelah lehernya ditindih lutut polisi bernama Derek Chauvin.
"Ini yang saya pikirkan: Saya berpikir bagaimana emosionalnya saya, tak hanya kepada George Floyd tapi juga Afrika-Amerika lain yang bernasib sama sepertinya," ujar dia.
Dia mengungkapkan saat mulai berkarier 1984 silam, dia menjadi satu-satunya kulit hitam baik di skuadron maupun ketika menjadi perwira.
Baca juga: Doa bagi George Floyd, Warga Kulit Putih Cuci Kaki Pendeta Kulit Hitam
Saat itu, dia selalu ditanyai apakah dia pilot. Bahkan, ketika dia mengenakan emblem yang sama yang dikenakan oleh penerbang lainnya.
Brown mengisahkan bagaimana tekanan yang dialaminya untuk bekerja tanpa kesalahan, terutama dari pengawas yang memandang sebelah mata.
"Saya berpikir harus bekerja keras dua kali lipat untuk membuktikan bahwa persepsi mereka mengenai Afrika-Amerika tidak benar," tegasnya.
Brown, putra dari Kolonel Angkatan Darat, sudah lamat dijagokan untuk menjadi orang nomor satu di AU, dan dinominasikan Trump pada Maret lalu.
Sebelum menjadi komandan teater Pasifik, dia bertugas sebagai Jenderal AU di Timur Tengah, dan wakil komandan di Komando Sentral AS.
Dalam cuitannya, Goldfein menyebut Brown sangat cocok untuk menjadi penerusnya karena dia mempunyai kemampuan yang mumpuni.
Baca juga: Pacaran dengan Pria Kulit Hitam, Pandangan Putri Kerajaan Norwegia soal Rasisme Berubah
"Dawn dan saya sangat bergairah menyaksikan seperti apa nanti Angkatan Udara di bawah kepemimpinannya. Selamat untuk CQ dan Sharene!" tuturnya.
Sementara Sekretaris Angkatan Udara Barbara Barrett menyebut kepemimpinan Brown tak perlu lagi diragukan, dan akan membantu mereka mengembangkan AU sesuai tuntutan global.
Jenderal Charles Brown lulus dari Universitas Tech Texas, di mana dia bertugas di matra udara melalui Korps Pelatihan Perwira Cadangan (ROTC).
Militer sebelumnya sempat mempunyai pimpinan dari kulit hitam, ketika Jenderal Angkatan Darat Colin Powell menjadi Chairman Kepala Staf Gabungan periode 1989-1993.
Namun, Brown jelas akan menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang menjabat di kekuatan udara negara adidaya tersebut.
Baca juga: Bocah Kulit Hitam Tewas karena Kelalaian Majikan, Aksi Protes Terjadi di Brasil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.