Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian George Floyd, Negara yang Dituduh Trump Lakukan Pelanggaran Hak Demokrasi Menyerang Balik

Kompas.com - 04/06/2020, 22:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Di media sosial Turki, pengguna yang pro pemerintah membandingkan kritik atas intervensi polisi Turki dalam sebuah demonstrasi di negara itu, dengan apa yang sedang terjadi di Amerika, dengan salah satu di antara mereka mengatakan, "AS membayar harga dari dosa-dosa mereka."

Selama gerakan demonstrasi besar terakhir di Turki, yang dipicu oleh rencana pembangunan di Taman Gezi Istanbul pada 2013, para pejabat AS menyuarakan keprihatinan mereka atas laporan pengerahan pasukan polisi yang berlebihan, menyerukan pemerintah Presiden Erdogan untuk menghormati hak untuk berkumpul.

Akan tetapi kritik terhadap AS juga memicu respons dari pengguna media sosial di Turki yang lain, yang menuding Presiden Erdogan dan pendukungnya bermuka dua.

Dalam forum debat daring populer, Eksi Sozluk, seorang pengguna mengingatkan Erdogan bahwa dia adalah presiden dari sebuah negara di mana seorang anak tewas setelah kepalanya dipukul dengan tabung gas air mata, merujuk pada Berkin Elvan yang berusia 13 tahun, yang terbunuh dalam protes pada 2013.

Pengguna lain menunjuk pada standar ganda Turki sendiri yang menjadi vokal tentang rasisme di AS, sementara "tetap diam" terhadap kekerasan di provinsi berpenduduk Kurdi di Turki.

"Para rasis bangsa saya yang menentang rasisme di AS, apa kabar Anda hari ini? Jika kecaman Anda terhadap AS telah berakhir, izinkan saya membawa Anda ke Mardin," kata wartawan Nurcan Baysal, seraya membagikan kuburan massal yang baru saja ditemukan di kota Mardin, di mana jenazah sekitar 40 orang ditemukan.

Baca juga: Hasil Otopsi Nyatakan George Floyd Positif Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com